Menguak Makna dari Tradisi Munggahan, Wujud Rasa Syukur dan Ajang Silaturahmi dengan Sesama
--
Munggahan ini biasanya dilaksanakan dengan cara yang cukup bervariasi tergantung di daerah masing – masing. Ada yang berkumpul dengan keluarga, tetangga, dan kerabat untuk berdoa dan makan bersama.
Ada juga yang melakukan tahlil di mushola dengan membawa berkat atau makanan yang ditaruh di dalam takir yang nantinya akan di tukarkan dengan berkat atau takir yang dibawa oleh tetangga yang lain. Jadi bisa saling merasakan makanan satu sama lain.
Masyarakat sunda juga menyebut munggahan dengan istilah lain yakni papajar. Namun, sekarang sepertinya sudah tidak banyak yang tau tentang istilah papajar. Yang lebih dikenal hingga saat ini adalah istilah munggahan.
Baca juga: Cara Memanggil Kakek Merah dan Biru di Room FaFaFa Higgs Domino Island Terbaru, Bikin Akunmu Gacor
Baca juga: Cara Pasang Script Higgs Domino Auto Win dan Scatter, Banjir Kakek Merah!
3 Makna Tradisi Munggahan
1. Sebagai Bentuk Rasa Syukur
Dilakukannya tradisi munggahan ini merupakan sebagai bentuk rasa syukur karena kita masih diberikan kesempatan oleh Allah Swt untuk bertemu dengan bulan suci ramadhan dan melaksanakan puasa ramadhan lagi.
2. Saling Berbagi
Dengan membawa berkat atau makanan yang ditaruh di dalam takir yang nantinya akan di tukarkan dengan berkat atau takir yang dibawa oleh tetangga yang lain. Jadi bisa saling merasakan makanan satu sama lain.
3. Mendekatkan Diri Kepada Allah Swt
Allah SWT dalam Al Qur'an surat Al-Baqarah ayat 183, berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.