Fantastis! PLTA di Bendungan Cirata Berhasil Jadi Supplier Listrik Jawa-Bali
--
Daerah Sungai Citarum memiliki kondisi alam yang bagus (subur), dikelilingi perbukitan dan seringkali mendapat curah hujan yang tinggi hingga 1.895-2.250 mm per tahunnya. Keadaan ini menjadi potensi tenaga air yang besar di Sungai Citarum dan sangat tepat apabila dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), dalam hal ini PLTA Cirata.
Baca juga: Destinasi Wisata Bendungan Way Sekampung Sudah Diresmikan, Cocok Banget Buat Healing Menikmati Senja
Baca juga: Heboh! Wartawan Jadi Korban Begal di Sudirman Diduga Sudah Dibuntuti dari Bendungan Hilir
Baca juga: Cara Membuat Paludarium Air Terjun Anti Gagal dan Praktis, Buat Akuariummu Jadi Makin Keren
PLTA Cirata dilengkapi dengan konstruksi power house berlantai empat di bawah tanah yang berkapasitas sebesar 8 x 126 Megawatt (MW) atau bertotal kapasitas terpasang sebesar 1.008 Megawatt (MW).
Total kapasitas di atas terdiri dari Cirata I dan Cirata II. Cirata I terdiri dari 4 unit dengan masing-masing daya terpasang sebesar 126 MW. Cirata I mulai beroperasi pada tahun 1988 silam, dengan daya terpasang 504 MW.
Sama dengan Cirata I, Cirata II juga terdiri dari 4 unit dengan masing-masing daya terpasang sebesar 126 MW. Cirata II mulai dioperasikan pada tahun 1997 silam dengan daya terpasang sebesar 504 MW.
Keduanya diketahui memiliki kemampuan untuk memproduksi energi listrik rata-rata sebesar 1.428 GWh per tahun. Energi listrik tersebut kemudian disalurkan melalui jaringan transmisi tegangan ekstra tinggi 500 KV ke sistem interkoneksi Jawa-Madura-Bali (Jamali), yang diatur oleh dispatcher PLN Pusat Pengatur Beban (P3B).