Sunday 24th of November 2024
×

Bunyi Pasal 51 KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) tentang Perintah dan Larangan

Bunyi Pasal 51 KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) tentang Perintah dan Larangan

--

3. Van Hamel

Hukum pidana adalah kewajiban untuk menegakkan hukum, yaitu seluruh dasar dan aturan yang dibuat oleh negara dengan melarang apa yang tidak sah dan menimbulkan penderitaan (penderitaan) bagi mereka yang melanggar larangan tersebut.


Asas hukum pidana:

1. Asas legalitas :Suatu tindak pidana tidak dapat dipidana kecuali berdasarkan asas legalitas, ketentuan pidana dari undang-undang yang ada sebelum tindak pidana itu dilakukan (Pasal 1 (1) KUHP). Jika undang-undang tersebut direvisi setelah kejahatan dilakukan, maka berlaku ketentuan yang memudahkan untuk menghukum tersangka (KUHP, Pasal 1, Ayat 2). 

2. Asas tiada pidana tanpa kesalahan:Untuk menjatuhkan pidana kepada orang yang melakukan tindak pidana harus dilakukan apabila ia mempunyai unsur kesalahan.

Baca juga: Sakramen Baptis Adalah: Pengertian dan Tahapan yang Harus Dilakukan

Baca juga: Pengertian Tuguran adalah Sebuah Rangkaian Perayaan Paskah Pada Kamis Putih, Begini Aturannya

Baca juga: Arti Gaya Ajul Gedang Adalah? Bahasa Sunda Viral yang Sangat Memotivasi

3. Asas Teritorial. Artinya, ketentuan KUHP berlaku untuk semua perkara pidana yang terjadi di daerah-daerah yang termasuk dalam wilayah kedaulatan negara kesatuan Republik Indonesia. (Pasal 2 KUHP)

4. Asas nasionalitas Aktif. Artinya ketentuan KUHP berlaku bagi semua warga negara Indonesia yang melakukan tindak pidana dimanapun (Pasal 5 KUHP).

5. Asas nasionalitas Pasif. Artinya ketentuan hukum pidana Indonesia berlaku untuk semua kejahatan yang merugikan kepentingan nasional (Pasal 4 KUHP).

Nah, kali ini kami akan membahas mengenai Pasal 51 KUHP tentang Perintah atau Larangan. Sebelumnya apa yang disebut dengan penganiayaan?

Sumber:

UPDATE TERBARU