Wednesday 25th of December 2024
×

Sejarah Bendungan Jatiluhur yang Tenggelamkan 14 Desa Hingga Jadi Pengaman Jakarta Dari Amukan Sungai Citarum

Sejarah Bendungan Jatiluhur yang Tenggelamkan 14 Desa Hingga Jadi Pengaman Jakarta Dari Amukan Sungai Citarum

--

Harga Tiket Masuk Waduk Jatiluhur

Tarif masuk Waduk Jatiluhur Rp 25.000 per orang, tarif parkir Rp 3.000 untuk sepeda motor, dan Rp 5.000 untuk mobil. Tarif sewa perahu keliling adalah Rp 350.000 per putaran. 

Sejarah Bendungan Jatiluhur

Bendungan ini dibangun mulai tahun 1957 dengan peletakan batu pertama oleh Presiden RI pertama Ir Soekarno dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 26 Agustus 1967. Pembangunan bendungan Waduk Jatiluhur menelan dana USD 230 juta.


Waduk Jatiluhur dibangun dengan membendung Sungai Citarum dengan luas daerah aliran sungai, yaitu 4.500 km persegi. Waduk mulai dibangun pada 1957 dengan peletakkan batu pertama oleh Presiden Soekarno dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 26 Agustus 1967.

Pembangunan Waduk Jatiluhur menelan biaya US$ 230 juta. Nama bendungan waduk dinamakan Ir. H. Juanda dikarekan perjuangan beliau dalam pembiayaan pelaksana konstruksi Bendungan Jatiluhur.

Ir Juanda merupakan Perdana Menteri terakhir dan memimpin Kabinet Karya (1957-1959) bersama-sama dengan Ir. Sedijatmo memperjuangkan terwujudnya proyek Jatiluhur di Pemerintah Indonesia dan forum Internasional.

Pembangunan bendungan ini tentu tak mudah bahkan terkesan sedikit ambisius. Mulanya, Waduk Jatiluhur menenggelamkan 14 desa dengan jumlah penduduk 5.002 orang.

Lantaran hal itu para penduduk itu pindah ke daerah sekitar bandungan dan sebagian pindah ke Kabupaten Karawang. Mayoritas penduduk berprofesi sebagai petani.

Sumber:

UPDATE TERBARU