Seputar Masjid Istiqlal Jakarta, Sejarah Lengkap Mulai dari Pembangunan hingga Lokasi Berdiri
Masjid Istiqlal--
Namun Bung Hatta mengusulkan agar masjid dibangun di tengah-tengah komunitas Muslim, di Jalan Thamrin, yang saat itu dikelilingi oleh desa-desa.
Hal ini antara lain karena menurutnya akan memakan banyak biaya untuk merobohkan benteng Belanda.
Namun Presiden Soekarno memilih untuk membangun Masjid Istiqlal tempat benteng Belanda dulu berada. Karena gereja katedral sudah ada. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa kehidupan beragama di Negara Indonesia tenang dan damai.
Masjid Istiqlal Pertama Dibangun
Pembangunan Masjid Istiqlal dimulai pada tanggal 24 Agustus 1961, ketika Presiden Ir. Soekarno memasang tiang pertama. Ini juga merupakan hari dimana Maulid Nabi Muhammad SAW diperingati.
Ribuan Muslim ada di sana untuk melihatnya.
Dari tahun 1950 hingga 1965, direncanakan tidak banyak kemajuan yang dicapai dalam pembangunan masjid ini.
Karena politik yang buruk, proyek itu berhenti bergerak maju.
Saat itu, demokrasi parlementer adalah norma, dan partai-partai politik saling bertarung untuk melindungi kepentingan mereka sendiri.
Hingga tahun 1965, saat peristiwa G30S/PKI terjadi, kondisi ini sangat parah, sehingga pengerjaan Masjid Istiqlal benar-benar terhenti.
Setelah situasi politik mereda pada tahun 1966, KH. Muhammad Dahlan, Menteri Agama, mulai membangun Masjid Istiqlal agar bisa selesai.
Saat itu, KH. Idham Chalid membawahi Komite Nasional Pembangunan Masjid Istiqlal sebagai Koordinatornya.
Tanpa ada yang mengetahuinya, Masjid Istiqlal selesai dibangun 17 tahun kemudian.
Pembangunan Masjid Istiqlal bagi umat Islam dimulai pada 24 Agustus 1961. Presiden Suharto membukanya pada 22 Februari 1978, dan sebuah prasasti diletakkan di area depan pintu As-Salam untuk menandai acara tersebut.
Dana pembangunan Masjid Istiqlal berasal dari APBN. Saat itu nilainya Rp. 7.000.000.000,00 (tujuh miliar rupiah) atau US$12.000.000.