Penyebab Jepang Krisis Populasi, Dari Menurunnya Angka Kelahiran Hingga Pandemi
--
Penyebab Jepang Krisis Populasi
Beberapa penyebab Jepang krisis populasi dapat diketahui sebagai berikut.
Menurunnya angka kelahiran
Masyarakat di beberapa negara, seperti Jepang, Korea Selatan, dan China, sudah bertahun-tahun belakangan ini mengeluhkan mengenai biaya hidup yang semakin membengkak dan krisis perekonomian yang dihadapi dunia.
Hal ini turut memengaruhi berbagai keputusan hidup yang diambil anak-anak muda, khususnya di Jepang. Banyak anak muda di Jepang yang memutuskan tidak memiliki anak karena biaya membesarkan anak yang sangat besar. Mereka khawatir ketika memiliki anak, mereka tidak mampu membesarkan anak-anak mereka dengan baik karena kendala krisis ekonomi yang semakin tahun semakin menyulitkan.
Depopulasi
Depopulasi atau penyusutan atau pengurangan penduduk yang dialami Jepang ini sangat serius. Pemerintah Jepang menemukan fakta bahwa kelahiran di Jepang mencapai kurang dari 800.000 anak per tahun 2022. Pemerintah Jepang menaksir penurunan jumlah penduduk ini terjadi bahkan delapan tahun lebih cepat dari yang diduga sebelumnya.
Akibat dari depopulasi ini, banyak sekolah-sekolah umum yang terpaksa harus ditutup karena tidak adanya regenerasi siswa baru.
Ada sekitar 450 sekolah yang ditutup setiap tahunnya. Jika ditotal sejak tahun 2002 sampai 2020, jumlah sekolah yang ditutup secara permanen ada hampir lebih dari 9.000 sekolah.
Baca juga: Warga Malaysia Punya KTP Hingga KK Palsu di Riau, Ternyata Mau Jadi Bos Tambang!
Baca juga: Viral! Warga Malaysia Ngaku Jadi WNI dan Langgar Aturan Imigrasi, Ditangkap di Riau!
Pandemi covid-19
pandemi COVID-19 turut mempercepat depopulasi di Jepang karena banyaknya masyarakat yang meninggal dunia serta krisis perekonomian yang membuat banyak orang menunda, bahkan tidak ingin memiliki anak karenanya.
Nah, itu dia informasi sekilas yang bisa kami sampaikan mengenai penyebab krisis populasi di Jepang. Semoga bermanfaat.