Sejarah Bendungan Lahor Karangkates Malang, Diresmikan Presiden Soeharto Untuk Pembangkit Listrik, Irigasi, dan Wisata
--
Asal-Usul Bendungan Lahor
Berdasarkan beberapa sumber, Presiden Suharto meresmikan Bendungan Lahor pada 1977 silam, atau 3 tahun setelah presiden era Orde Baru tersebut meresmikan Bendungan Karangkates (yang kemudian dia ganti namanya jadi Bendungan Sutami pada 1981).
Baca juga: Ini 6 Desa yang Terkena Dampak Letusan Semeru, Membuat 1.979 Jiwa Merapat ke Lokasi Pengungsian
Baca juga: Sejarah Letusan Gunung Semeru yang Wajib Kamu Ketahui, Tercatat Ada 5 Erupsi Terbesar
Baca juga: Rekomendasi Website Gabut Terbaik 2023, Jalan Pintas Untuk Hadapi Kebosanan dan Kesepian
Selain untuk mengguyur pembangkit listrik, Bendungan Lahor juga difungsikan sebagai fasilitas untuk irigasi. Pengelolaan kedua bendungan tersebut merupakan tanggung jawab Perum Jasa Tirta I, sedangkan pengelolaan PLTA menjadi urusan PT Pembangkitan Jawa-Bali (UP Brantas).
Bendungan Lahor juga digunakan sebagai tempat wisata. Bahkan di sana tersedia penginapan. Dan dalam hal wisata, Lahor sedikit lebih unggul. Sebab, jalan di atas tembok waduk seolah sudah menjadi jalan umum.
Pada saat itu, hanya kendaraan pribadi yang boleh lewat. Tapi sekarang minibus travel antar-kota-antar-provinsi pun sudah boleh melintasinya. Adapun di Bendungan Sutami, hanya sepeda motor saja yang boleh ada di jalan raya di atas tembok bendungan.
Nah, demikianlah informasi mengenai sejarah pembangunan Bendungan lahor yang dapat kami sampaikan. Semoga informasi di atas bisa bermanfaat dan update berita terkini melalui Ascomaxx.com!