Desa di Banten ini Sangat Unik, Kehidupannya Masih Sangat Tradisional, Makan Minum Pakai Daun Pisang, Tidur Pun Beralaskan
--
Suku Baduy sendiri terkenal dengan gaya hidup yang sangat tradisional dan memegang teguh adat serta kepercayaan nenek moyang mereka.
Orang Baduy hidup sederhana, dan sebagian besar masih tinggal di rumah panggung yang terbuat dari kayu dan bambu dan ditutupi ijuk.
Mereka masih menganut sistem kepercayaan dan meyakini sebagai satu-satunya keturunan Nabi Adam.
Selain itu, Desa Kanekes dikaruniai kekayaan alam yang melimpah, sehingga suku Baduy dikenal sebagai petani yang pandai mengolah lahan pertanian secara alami dan tradisional.
Suku Baduy di sini masih hidup mandiri dan belum banyak terpengaruh modernisasi di luar desa Kanekes.
Baca juga: 4 Rekomendasi KTA Online Terbaik 2023, Pastinya Aman dan Legal Dengan Suku Bunga Rendah
Kehidupan asli dan nilai-nilai tradisi lama yang masih dipertahankan antara lain tidak menggunakan alat elektronik, alat transportasi dan tidak menggunakan alas kaki.
Tak hanya itu, masyarakat Baduy hanya menggunakan perabot rumah tangga yang alami, seperti bambu untuk gelas dan daun pisang untuk piring.
Masyarakat Baduy juga dikenal anti produk yang mengandung pengawet berbahaya, seperti sabun, shampo, pasta gigi, deodoran dan pengharum tubuh lainnya, karena hanya menggunakan yang berasal dari alam.
Rumah Suku Baduy
Rumah Sulah Nyanda merupakan rumah adat suku Baduy, suku asli yang tinggal di Desa Kanekes. Rumah-rumah di kampung suku Baduy tertata sangat rapi, terbuat dari bambu, dan hutannya sangat terjaga.
Rumah Sulah Nyanda menyatu dengan alam dan mengedepankan keharmonisan hidup dengan alam karena materialnya berasal dari alam dengan pondasi batu, bambu belah untuk lantai, dinding terbuat dari anyaman bambu, tiang penyangga rumah terbuat dari kayu besar balok, dan atapnya terbuat dari bilah bambu kering dan ijuk. Rumah suku Baduy dibuat menghadap utara dan selatan.
Suku Baduy terbentuk ada dua, yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar.