Mengenal Pinjaman Offline: Bunga, Limit, Kemudahan Akses, Dana, dan Risiko Gagal Bayarnya
--
Risiko Pinjaman Offline
Risiko utama dari pinjaman baik secara online maupun offline adalah gagar bayar. Peminjam dana akan di-blacklist dalam sistem kredit nasional (dalam hal ini adalah SLIK OJK).
Dengan demikian peminjam dana akan mengalami kesulitan bahkan ditolak apabila di kemudian hari kembali mengajukan pinjaman sekalipun di penyedia layanan legal lain yang berbeda.
Terlebih lagi jika sampai aset peminjam dana akan disita. Jika dalam jangka waktu yang ditentukan tidak dapat dilunasi. Karenanya pastikan kamu tahu limit yang dipinjam, bunga yang dibebankan, tenor yang dipilih, dan kemampuan finansial untuk melunasi pinjaman.
Baca juga: 30 Aplikasi Pinjol Ilegal Sudah di Blokir OJK 2023, Bisa Bikin Buntung Hingga Bangkrut
Baca juga: 20+ Daftar Aplikasi Pinjol Ilegal 2023 Cepat Cair, Waspada! Bunga Bisa Naik Hingga 50%
Baca juga: Apakah Pinjol Kopi Susu Ilegal? Waspada! Begini Review Data dari OJK
Perbandingan Pinjaman Online dan Offline
Kemudahan Pengajuan dan Kecepatan Pencairan
- Syarat pinjaman online relatif jauh lebih sederhana dibandingkan kredit offline.
- Dalam hitungan menit, pengajuan dapat diselesaikan dalam pinjaman online.
- Layanan kredit offline, memiliki syarat yang relatif banyak dan proses verifikasi pun memerlukan waktu hingga berhari-hari sehingga total waktu pencairan dana cukup lama.
Bunga
Pinjaman online umumnya memiliki bunga yang relatif lebih tinggi dibandingkan bunga bank. Besarnya pun beragam sesuai produk dan layanan masing-masing aplikasi.
Limit
Umumnya, maksimal pinjaman yang diberikan hanya menembus dua digit. Sementara itu, limit pinjaman di bank bisa mencapai angka yang jauh lebih besar.
Itulah informasi yang dapat kami sampaikan pada kesempatan kali ini mengenai seluk beluk pinjaman offline yang semoga bisa menambah wawasan kamu. Terimakasih sudah membaca!
