Friday 15th of November 2024
×

Mengenal Bendungan Kamijoro, Intake yang Jadi Warisan Budaya Petani Pemakai Air (P3A) Kabupaten Bantul dan Sekitarnya

Mengenal Bendungan Kamijoro, Intake yang Jadi Warisan Budaya Petani Pemakai Air (P3A) Kabupaten Bantul dan Sekitarnya

--


Bagi Kabupaten Bantul, pembangunan Bendung Kamijoro akan meningkatkan lahan pertanian yang mendapatkan pengairan mencapai 2.370 hektar. Sedangkan untuk Kabupaten Kulon Progo akan mendapatkan manfaat berupa persediaan air bersih untuk wilayah industri Sentolo dan kawasan bandara baru.

Baca juga: Sejarah Bendungan Tugu Trenggalek, Melewati Dua Periode Presiden SBY Sampai Dengan Jokowi

Baca juga: Mengenal Bendungan Kariba di Zimbabwe Jadi Waduk Terluas di Dunia Dengan Total 5.580 Kilometer Persegi


Baca juga: 7 Bendungan Terbesar di Dunia, Saking Luasnya Berikan Sensasi Seakan Berada di Tengah Laut

Asal-Usul Bendungan Kamijoro

Berdasarkan beberapa sumber, proyek Bendungan Kamijoro menggunakan anggaran Rp 200 juta. Bendung Kamijoro ini berjenis bendungan tetap dan tipe Ogee Plus pembilas.

Diketahui jika Bendung Kamijoro yang baru merupakan pengganti dari sebuah Pintu Air yang telah berada sejak abad 19 yang dibangun oleh seorang seorang pengusaha pabrik gula keturunan Belanda Jerman (tidak diketahui nama).

Bendungan Kamijoro dikenal oleh warga sekitar dengan sebutan Intake Kamijoro. Intake berasal dari bahasa Inggris yang berarti Pipa Masuk atau Pintu Air yang biasa digunakan untuk pengairan. Namun, berjalannya waktu warga sekitar menyebutnya dengan Dam Kamijoro.

Terdapat sebuah prasati di bagian depan Intake Kamijoro yang bertuliskan tentang waktu pertama kali dibuat pada 28 Februari 1924 dan selesai pada 1939 tertanda Sri Sultan HB VIII dan Gubernur Belanda P.W Jonquiere.

Sumber:

UPDATE TERBARU