Wednesday 25th of December 2024
×

Contoh Struktur Biantara (Pidato) Bahasa Sunda: Mulai Pembukaan, Isi, hingga Penutup Lengkap

Contoh Struktur Biantara (Pidato) Bahasa Sunda: Mulai Pembukaan, Isi, hingga Penutup Lengkap

--

Seperti orang-orang Sunda, akan mengenal bahasa Sunda dan ternyata banyak yang membuat orang luar daerah tersebut bingung dengan bahasanya. Tidak disangka banyak kata dalam bahasa Sunda yang membuat orang-orang luar daerah tersebut penasaran.

Nah, kali ini kami akan memberikan pembahasan tentang struktur biantara pada bahasa Sunda. Mari simak pembahasan berikut.

Strukuktur Biantara Bahasa Sunda


Struktur biantara bahasa Sunda adalah bubuka atau pembukaan, eusi atau isi, bahasasan dan kacindekan atau kesimpulan. Biantara adalah satu istilah dalam bahasa Sunda yang artinya sama dengan pidato dalam bahasa Indonesia.

Biantara adalah berbicara di depan orang banyak untuk menyampaikan suatu hal, yang sifatnya monologis, berbicara satu arah yang naskahnya disusun secara rapi.  

Baca juga: Pengertian Kecap Panganteur Atau Kata Pengantar Dalam Bahasa Sunda : Contoh Kalimat, Fungsi, dan Penggunaannya

Baca juga: Contoh Kecap Panganteur atau Kalimat Pengantar Dalam Bahasa Sunda, Kata Digunakan Untuk Kegiatan Non Formal

Baca juga: Pepeling Sunda Adalah : Pengertian, Penggunaan, Contoh Kalimat Yang Wajib Kamu Ketahui

Dalam berbicara di depan khalayaak umum pasti tidak bisa asal – asalan. Ada urutan tertentu dalam struktur biantara.

Struktur biantara antara lain:

1. Salam pamuka (salam pembuka)

2. Mukadimah (pendahuluan atau kata pengantar)

3. Ngahaturkeun pangwilujeng kanu hadir (menyampaikan ucapan terima kasih kepada tamu yang hadir)

4. Eusi biantara (isi pidato)

5. Sanduk-sanduk ménta dihampura jeung nepikeun doa (memohon maaf dan membaca doa penutup)

6. Salam panutup (salam panutup).

Sumber:

UPDATE TERBARU