Apa Itu Kalimah Wawaran Bahasa Sunda? Ada 2 Jenis yang Perlu Diketahui
--
Seperti orang-orang Sunda, akan mengenal bahasa Sunda dan ternyata banyak yang membuat orang luar daerah tersebut bingung dengan bahasanya. Tidak disangka banyak kata dalam bahasa Sunda yang membuat orang-orang luar daerah tersebut penasaran. Salah satunya pada kata muhun yang selengkapnya dapat diketahui pembahasannya berikut ini.
Mengenal Kalimah Wawaran
Sebenarnya kalimah wawaran sendiri terdiri dari dua jenis, yakni ada wawaran basajah dan wawaran jembar.
Baca juga: Bahasa Sundanya Mau Apa Ya? Simpel Tapi Jarang Orang Tau
Baca juga: Kumpulan Contoh Kalimat Adean Ku Kuda Ulin, Digunakan Dalam Percakapan Bahasa Sunda
Baca juga: Bahasa Sunda Ulin Artinya? Ada Banyak Frasa Turunan yang Mungkin Belum Kamu Tau
Kalimah wawaran basajan adalah kalimat yang pola dalam struktur kalimatnya mengandung sebuah topik dan cerita yang ditambah dengan satu objek atau lebih.
S+P atau S+P+O yakni (subjek + predikat) atau (subjek + predikat + objek)
kalimah wawaran jembar sebenarnya hampir sama saja, hanya dalam kalimat wawaran jembar ini harus kita tambahkan lagi dengan "keterangan".
S+P+K atau S+P+O+K (subjek + predikat + Keterangan) atau (subjek + predikat + objek + Keterangan)
Ada tujuh macam katerangan yang dapat kita tambahkan:
- Keterangan waktu, contoh: beurang, peuting, isuk
- Keterangan tempat, contoh: ka jakarta, ka Bandung
- Keterangan tujuan, contoh: ambéh sehat, ambeh cageur
- Keterangan alat, contoh: kana koran, kana buku
- Keterangan sabab, contoh: lantaran bisa, lantaran ngeunah
- Keterangan perbandingan, contoh: kawas bentang, kawas cai nu herang
- Keterangan penyerta, contoh: sareng bapana, sareng adina