Thursday 19th of December 2024
×

Bahasa Sunda Istriku Dari Pamajikan, Bojo, dan Garwa: Bedanya Apa?

Bahasa Sunda Istriku Dari Pamajikan, Bojo, dan Garwa: Bedanya Apa?

--

Beda Makna Bahasa Sunda Istriku

Pamajikan

Pamajikan merupakan bahasa Sunda loma (akrab). Pamajikan masih bersifat umum, tidak menunjukkan istri siapa. Oleh karena itu jika ingin menunjukkan kepemilikan, kata pamajikan harus diikuti oleh kata ganti orang atau disebutkan nama suaminya.


Contoh kalimat:

Pamajikan urang mah aya bae di imah teu digawe kantoran kawas pamajikan maneh. Artinya istri saya di rumah saja tidak bekerja kantoran seperti istrimu.

Pamajikan si Kabayan mah bageur nurut ka salaki. Artinya istri si Kabayan baik nurut ke suami.

Pamajikan batur mah pantes we rek balanja unggal poe oge da salakina loba duit. Artinya istri orang pantas aja mau belanja tiap hari juga coz suaminya banyak uang.

Bojo

Bojo merupakan bahasa Sunda halus atau hormat yang dipakai untuk diri sendiri. Sebelum kata bojo harus ditambah kata pun, jadi pun bojo.

Pun bojo maksudnya jelas, yakni istriku. Banyak yang salah kaprah, menyebut pun bojo ke istri orang lain. Mungkin tadinya mau berkata sopan/ menghormati, tapi salah besar karena secara undak-usuk bahasa Sunda telah mengaku-ngaku istri orang.

Contohnya, pun bojo mah aya wae di rorompok teu didamel kantoran sapertos gareuha. Artinya istri saya di rumah saja tidak bekerja kantoran seperti istrimu.

Baca juga: Reviw Nutrishake Oriflamme Hingga Harga yang Ditawarkan, Kaya Serat Dengan Rendah Indeks Glikemik

Baca juga: Baca Manhwa Mercenary Enrollment Chapter 137 Bahasa Indonesia, Jebakan Untuk Ijin!

Baca juga: Baca Manga Tsuiraku JK To Haijin Kyoshi   Chapter 16 Bahasa Indonesia, JK Rasakan Kenyamanan Dekat Haiba

Gareuha, garwa, tuang rayi

Gareuha, garwa, dan tuang rayi adalah bahasa Sunda halus untuk orang lain. Untuk kepemilikan orang kedua (orang yang diajak bicara) bisa ditambah kata tuang di awal agar lebih hormat, menjadi tuang garwa, tuang rayi, atau tuang gareuha.

Walaupun tidak memakai pun, dengan menyebut garwa atau gareuha saja terhadap lawan bicara itu artinya sama dengan istrimu namun rasanya kurang anteb.

Untuk orang ketiga bisa ditambahkan kata ganti atau disebutkan suaminya. Contoh:

Naha tuang garwa teu dicandak? Artinya istrimu ke mana tidak di bawa?

Mana tuang rayi asa teu katinggal sumping? Artinya mana istrimu tidak kelihatan datang?

Gareuha Kang Kabayan mah teu sumping. Artinya istri kang Kabayan tidak hadir.

Istri

Arti istri dalam bahasa Sunda adalah perempuan, namun lazim diartikan sebagai perempuan yang dinikahi. Istri merupakan bahasa halus yang penggunaannya untuk orang lain.

Contoh:

Istri engkang mah sakolana luhur sami sapertos istri Pa Lurah. Artinya istri abang sekolahnya tinggi sama seperti istri Pak Lurah.

Nah, itulah informasi mengenai pembahasan singkat tentang pembahasan terkini mengenai bahasa Sunda istriku. Semoga bermanfaat.

 

Sumber:

UPDATE TERBARU