Uji T Adalah: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Rumusnya
--
Jadi apabila data yang akan digunakan untuk perbandingan terdiri lebih dari dua kelompok (sampel) maka uji t tidak dalat digunakan.
Baca juga: Turunan Parsial Adalah: Pengertian, Fungsi, Rumus, dan Contoh Soalnya
Baca juga: 100.000 Koin Tiktok Berapa Rupiah? Hitung Menggunakan Rumus Konversi Berikut Ini!
Baca juga: Cara Mengetahui Ukuran V Belt Mesin Cuci, Ternyata Ada Rumus Dasarnya!
Uji t menggunakan metode uji parametrik sehingga suatu pengujian dapat menghasilkan asumsi – asumsi yang sama dengan data awal yang dipakai untuk pengujian betupula dengan pengujian parametrik statistika lainnya. Berikut adalah prinsip asumsi – asumsi dari uji t:
- Pengambilan sampel secara acak (random).
- Data yang diperoleh dari sampel mempunyai sebaran normal (distribusi normal). Hal ini dapat dilakukan dengan uji normalitas.
- Data yang diperoleh merupakan data homogen.
- Jumlah sampel (n) tiap subjek diusahakan sama.
Jika asumsi – asumsi diata tidak terpenuhi maka dapat menggunakan metode uji t non – parametrik seperti uji wilcoxon signed – rank yang dapat digunakan untuk data dengan varians yang berbeda. Jenis uji t ini dapat digunakan untuk kasus – kasus penelitian sebagai berikut:
- Perbedaan statistik antara rata-rata dua kelompok.
- Perbedaan statistik antara sarana dua intervensi.
- Perbedaan statistik antara rata-rata dua skor perubahan.