Saturday 16th of November 2024
×

Cara Membuat Kurva Uji T dengan Excel, Begini Tampak Distribusi Normal

Cara Membuat Kurva Uji T dengan Excel, Begini Tampak Distribusi Normal

--

Baca juga: Cara Membuat Kurva S di Excel dengan Benar dan Benar Untuk Sebuah Proyek

Baca juga: Gaji Pekerja Tambang Batu Bara Terbaru 2023 di Indonesia, Miliki Nominal Fantastis dan Prospek Kerja Menjanjikan


Baca juga: Daftar Gaji Pegawai BUMN Tahun 2023 Dari Berbagai Posisi, Beda Jauh Dengan PNS? Cek Nominal Pastinya Berikut

Contoh File Excel dan Tahapan Pengerjaannya

Materi ini juga dibahas di situs statistikian, untuk tutorial excel lainnya yang lebih lengkap kalian bisa langsung ke sumbernya. Download file DISINI

Dalam pengujian ini, kita akan menguji apakah terdapat perbedaan rata-rata tinggi badan dari sampel 20 responden dengan tinggi badan standar di Indonesia, yaitu 165 cm.

Sebelum melakukan uji perbedaan mean, penting untuk memastikan bahwa data yang digunakan telah memiliki distribusi normal. Hal ini dikarenakan pengujian menggunakan student test membutuhkan asumsi normalitas data. Oleh karena itu, sebelum melanjutkan, akan dilakukan uji normalitas terlebih dahulu untuk memverifikasi distribusi data.

Tutorial Uji Student T Test dengan Excel

Selanjutnya mari kita pelajari Tutorial Uji Student T Test dengan Excel di bawah ini:

Tahap Pertama:

  1. Buka aplikasi Excel anda dan masukkan data tinggi badan mulai Cell B6 sd B25.
  2. Pada cell D11 ketikkan formula: =COUNT(B6:B25). Artinya kita menghitung banyaknya sampel yang digunakan (N).
  3. Cell G9: Isikan atau tentukan Batas Kritis (Alpha) penelitian, misalkan 0,05.
  4. Cell E11: =AVERAGE(B6:B25). Artinya Mean kelompok sampel atau responden yang diuji.
  5. Cell F11: =STDEV.S(B6:B25). Artinya Standart Deviasi sampel.
  6. Cell G11: =F11/SQRT(D11). Artinya Standart Error of Mean sampel.
  7. Cell G17: Isikan dengan Mean spesifik atau Mean hypotesis, yaitu Mean yang menjadi perbandingan.
  8. Cell H11: =E11-G17. Artinya menghitung selisih atau besar perbedaan antara Mean kelompok sampel dengan Mean spesifik yang menjadi perbandingan, yaitu tinggi badan standart nasional 165 cm.
  9. Cell I11: =(E11-G17)/G11. Artinya menghitung nilai T Hitung.
  10. Cell J11: =D11-1. Artinya menentukan nilai DF (Degree of Freedom) yaitu N-1 (banyaknya sampel – 1).
  11. Cell E19: =TDIST(ABS(I11),J11,1). Artinya menghitung P Value Uji Student T Test 1 pihak (1 tailed).
  12. Cell F19: =TINV(G9,J11). Artinya menentukan t tabel uji 1 pihak pada DF N-1 dan probabilitas atau Alpha yang ditentukan di Cell G9.
  13. Cell I19: =IF(E19<G9,”Sig”,”No Sig”). Artinya untuk memudahkan kita dalam mengambil keputusan hipotesis uji 1 pihak, di mana Kesimpulan Hipotesis uji 1 pihak menerima H1 atau ada perbedaan bermakna Mean sampel dengan Mean spesifik yaitu tinggi badan standart nasional 165 cm.
  14. Cell E20: =TDIST(ABS(I11),J11,2). Artinya menghitung P Value Uji Student Test 2 pihak (2 tailed).

Tahap Kedua:

  1. Cell F20: =TINV(G9*2,J11). Artinya menentukan t tabel uji 2 pihak pada DF N-1 dan probabilitas atau Alpha yang ditentukan di Cell G9.
  2. Cell G20: =E11-F19*G11. Artinya menentukan batas bawah daerah penerimaan, yaitu hasilnya sebesar 155,833. Kita lihat bahwa nilai 155,833 berada di bawah nilai Mean spesifik yang dibandingkan (165), jadi hipotesis uji 1 pihak yang menyatakan bahwa Mean Tinggi Badan sampel tidak melebihi Tinggi badan standart nasional 165 adalah terbukti atau keputusannya menerima H1.
  3. Cell H20: =E11+F19*G11. Artinya menentukan batas atas daerah penerimaan, yaitu hasilnya sebesar 164,467. Kita lihat bahwa nilai 164,467 berada di bawah nilai Mean spesifik yang dibandingkan (165), jadi hipotesis uji 1 pihak yang menyatakan bahwa Mean Tinggi Badan sampel melebihi Tinggi badan standart nasional 165 adalah tidak terbukti atau keputusannya menerima H0.
  4. Cell I20: =IF(E20<G9,”Sig”,”No Sig”). Artinya untuk memudahkan kita dalam mengambil keputusan hipotesis uji 2 pihak, di mana Kesimpulan Hipotesis uji 2 pihak menerima H1 atau ada perbedaan bermakna Mean sampel dengan Mean spesifik yaitu tinggi badan standart nasional 165 cm oleh karena P Value < Alpha 0,05. Hal ini juga dibuktikan dengan Mean Spesifik 165 yang berada diluar Nilai Lower dan Upper (Mean Spesifik > Upper dan Mean Spesifik > Lower).

Nah, demikianlah informasi mengenai cara membuat kurva uji t dengan Microsoft Excel yang dapat kami sampaikan. Semoga informasi di atas bermanfaat!

Sumber:

UPDATE TERBARU