Contoh Struktur Wawacan, Mulai Manggalasastra Eusi hingga Kolofon
--
Seperti orang-orang Sunda, akan mengenal bahasa Sunda dan ternyata banyak yang membuat orang luar daerah tersebut bingung dengan bahasanya. Tidak disangka banyak kata dalam bahasa Sunda yang membuat orang-orang luar daerah tersebut penasaran. Salah satunya pada kata muhun yang selengkapnya dapat diketahui pembahasannya berikut ini.
Mengenal Kalimah Wawacan
Wawacan adalah cerita panjang yang didangding (ditembangkan), dan ditulis dalam bentuk pupuh. Suasana cerita dalam wawacan itu berbeda-beda, berupa lalakon (lakon), jenis pupuhnya pun banyak dan gonta ganti.
Tahap Pertumbuhan Wawacan di Tatar Sunda
Tumbuhnya wawacan di Sunda melalui beberapa tahap, antara lain:
- Tahap pertama, naskah lakon cerita wawacan dari sastra Jawa langsung disalin, tidak diterjemahkan ke dalam bahasa Sunda.
- Tahap kedua, sudah mulai ada upaya menterjemahkan ke dalam bahasa Sunda agar isinya dapat dipahami oleh masyarakat Sunda.
- Tahap ketiga, menciptakan cerita-cerita yang sudah ada sejak zaman dahulu. Seperti dari dongeng, hikayat, dan babad.
- Tahap keempat, naskah-naskah dicetak dan diterbitkan menjadi buku.
Contoh Struktur Wawacan
Karya sastra wawacan biasanya mempunyai unsur struktur yang sudah tetap.
1. Manggalasastra (alofon)
Yang pertama Manggalasastra berisikan sanduk-sanduk papalaku (minta izin) kepada Yang Maha Kuasa dan ke karuhun.
Baca juga: Turunan Parsial Adalah: Pengertian, Fungsi, Rumus, dan Contoh Soalnya
Baca juga: Pengertian Kecap Rajekan Dwipurwa Dalam Bahasa Sunda, Masuk Pada Pengulangan Kata atau Reduplikasi