Sejarah Bendungan Walahar Karawang yang jadi Saksi Bisu Peninggalan Kolonialisme Belanda Sejak 1918
--
Sejarah Bendungan Walahar Karawang
Pada dinding di atas jalan masuk terdapat tulisan “Bendung Walahar Kali Tjitarum Mulai Dipakai 30 Nopember 1925 untuk mengairi sawah luas 87.506 ha”.
Sejarah bendungan yang satu ini sangat panjang hingga disebut sebagai sebuah pusat budaya di Karawang. Pembangunannya mulai sejak tahun 1918 dan selesai pada tahun 1925, diawasi oleh seorang ahli perairan berkebangsaan Belanda, C. Swaan koopman.
Mulanya ini digunakan guna menunjang sistem irigasi bagi ribuan hektar persawahan di daerah Karawang yang merupakan pemasok utama kebutuhan beras di Indonesia pada saat itu. Bendungan ini dilengkapi dengan jalan menghubung ruangan yang ada.
Baca juga: Potensi Wisata Bendungan Bendo Ponorogo, Bakal Jadi Destinasi Baru dengan Pemandangan yang Eksotis
Dulunya Sungai Citarum merupakan jalur utama perdaganga dan transportasi, disaat jalur darat memiliki resiko lebih tinggi. Adanya pelabuhan Karawang yang kini menjadi Alun-Alun Karawang serta peninggalan candi di Batujaya yang dibangun oleh Kerajaan Tarumanegara menjadi bukti pentingnya Sungai Citarum sejak dulu.
Nah, itu dia informasi mengenai sejarah Bendungan Walahar Karawang yang dapat kami sampaikan. Semoga informasi di atas bisa bermanfaat ya!