Pengertian Dari Sumuhun Dawuh Beserta Contoh Kalimatnya, Sebutan Untuk Orang Tidak Sesuai Antara Mulut dan Perbuatan
--
ASCOMAXX.com - Dengan mengenal pengertian sumuhun dawuh dalam bahasa Sunda dan contoh kalimatnya, dapat memudahkan kita dalam bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Bahasa Sunda merupakan bahasa asli Indonesia yang harus dilestarikan, meskipun bahasa asing kini mulai menguasai namun jangan pernah melupakan bahasa daerah sendiri. Apalagi penggunaan kata kiasan seperti Sumuhun Dawuh.
Nah maka dari itu buat kamu yang ingin belajar bahasa sunda bisa membaca artikel ini sampai habis supaya bisa menambah wawasan kamu dalam berbahasa sunda. Karena bahasa sunda sendiri juga nyaris mirip seperti Bahasa Jawa. Yakni memiliki kosakata yang sangat banyak. Selain karena berasal dari salah satu suku yang cukup besar di Indonesia, Bahasa Sunda memang menarik untuk dipelajari, baik itu dari segi logat dan juga cara pengucapannya
Sumuhun dawuh merupakan ungkapan bahasa Sunda yang isinya negatif atau tidak baik. Ungkapan ini menggambarkan orang yang tidak sesuai antara mulut dan perbuatan. Yang pastinya kamu dapat menemukan orang yang seperti ini bukan?
Baca juga: Download Buku Pelajaran Sejarah Indonesia Kelas 10 Semester 2 Kurikulum 2013
Baca juga: Download Kisi-kisi Soal UTS Bahasa Indonesia Kelas 9 Semester 1 Terlengkap dan Kunci Jawaban!
Baca juga: Download Buku Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTS Kelas 9 Kurikulum 2013 Terlengkap
Ungkapan sumuhun dawuh ini sendiri terdiri atas dua kata yaitu sumuhun dan dawuh. Sumuhun artinya iya (tingkat bahasa Sunda lemes atau halus). Bahasa loma dan kasar dari kata sumuhun adalah heueuh (dibaca heu euh).
Dawuh berarti ucap, dawuhan = ucapan, ngadawuh = berkata atau berbicara. Ini juga merupakan bahasa Sunda halus. Bahasa kasar dari kata dawuh adalah omong, omongan = pembicaraan, ngomong = berbicara, ngomongkeun = membicarakan, diomongan = diberi tahu atau dinasihati.
Arti sumuhun dawuh dalam bahasa Sunda yaitu saukur muhun-muhun hungkul bari teu dilakonan. Dalam bahasa Indonesia, artinya adalah hanya iya-iya di mulut saja tapi tidak dilaksanakan.