Penyakit Konstipasi atau Sembelit: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi, dan Perawatannya
--
Cara Mencegah Konstipasi
- Biasakan ke toilet pada waktu yang sama setiap hari.
- Hindari stres.
- Jangan menahan untuk buang air besar (BAB).
- Olahraga rutin.
- Perbanyak makan makanan berserat tinggi (kacang-kacangan, sayuran, buah-buahan dan sereal).
- Perbanyak minum air putih.
Baca juga: Mengenal Penyakit Varises: Pengertian, Gejala, Penyebab, Perawatan, dan Cara Mencegahnya
Baca juga: Baca Manga Vinland Saga Chapter 202 Bahasa Indonesia, Wabah Penyakit Menyerang Markland Semua Tewas
Diagnosis konstipasi
1. Anamnesis
Anamnesis perlu menggali durasi dan sifat konstipasi, konsistensi tinja, gejala gastrointestinal lain, dan ada-tidaknya tanda bahaya konstipasi.
2. Konstipasi Akut dan Kronis
Gejala konstipasi dapat terjadi secara akut bila kurang dari seminggu. Konstipasi akut seringkali akibat perubahan pola diet atau kebiasaan, seperti konsumsi serat atau aktivitas fisik yang kurang, stres, atau adaptasi toilet di lingkungan baru.
3. Konsistensi Tinja
Bristol Stool Form Scale (BSFS) dapat bermanfaat dalam praktik klinis karena digunakan untuk menilai konsistensi tinja berdasarkan 7 jenis spektrum. Tipe 1 dan 2 menunjukkan tinja yang keras atau padat, sedangkan tipe 6 dan 7 untuk tinja yang lunak atau berair. Konsistensi dari tinja dapat menjadi indikator transit kolon.
4. Gejala Gastrointestinal Lain
Gejala gastrointestinal lain juga perlu digali, seperti nyeri perut, kembung, dan muntah. Selain itu, gejala yang mengarah pada tanda bahaya dari konstipasi perlu disingkirkan meliputi penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, perdarahan rektal, atau riwayat keluarga dengan kanker kolorektal maupun inflammatory bowel disease.
Itu dia informasi terkini mengenai penyakit Konstipasi atau Sembelit berikut gejala, penyebab, perawatan, dan cara mencegahnya yang dapat kami sampaikan untuk kamu. Semoga bermanfaat.