Sejarah Bendungan Bintang Bano NTB, Masuk ke Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Diresmikan Presiden Jokowi Tahun 2022
--
Asal-Usul Bendungan Bintang Bano
Berdasarkan beberapa sumber, bendungan Bintang Bano NTB digarap dalam dua tahap yakni tahap I dilaksanakan pada tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 dan tahap II pada tahun 2020 sampai dengan 2021 lalu.
Baca juga: Spot Liburan Asyik di Bendungan Bili Bili, Dari Berburu Foto Aesthetic Sampai Kulineran Lengkap
Baca juga: Mitos Bendungan Bendo Ponorogo, Ada Makam Kuno yang Dijadikan Tempat Pesugihan
Proyek bendungan ini dikerjakan dengan masa pelaksanaan enam tahun secara multi years (kontrak jamak) dimulai sejak tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 lalu untuk pembangunan tahap I.
Keberhasilan penyelesaian pembangunan Bendungan Bintang Bano lebih cepat dari jadwal karena berkat komitmen yang terjaga, dukungan semua pihak, dan penerapan protokol kesehatan di lingkungan proyek pembangunan.
Bendungan ini juga merupakan salah satu bendungan yang dibangun dari 6 bendungan yang ada di Provinsi NTB. Bendungan Bintang Bano didesain dengan ketinggian 72 meter, panjang 471 meter, dan lebar puncak 12 meter.
Bendungan ini berfungsi untuk mendukung ketersediaan air di Sumbawa Barat, ketahanan pangan di Provinsi NTB dan juga bisa memenuhi kebutuhan air baku khususnya di wilayah kering yang ada di Provinsi NTB.
