Manfaat Daun Bidara Menurut Islam, Bisa Digunakan untuk Mengusir Jin Hingga Menjaga Kesehatan Jantung
--
ASCOMAXX.com - Daun bidara merupakan tanaman herbal yang memiliki banyak manfaat dan sangat berkhasiat. Salah satunya dipercaya dapat digunakan untuk menangkal gangguan jin. Untuk manfaat lain, berikut kami paparkan dibawah ini.
Dalam Al-Quran dan hadist, daun bidara disebutkan banyak mengandung manfaat untuk kesehatan tubuh. Dalam syariat islam, daun bidara juga digunakan untuk berbagai kebutuhan pembersihan.
Baca juga: Bacaan Dzikir Nabi Yunus, Berikut Keutamaan dan Keistimewaanya yang Harus Diamalkan Umat Islam
Baca juga: Ya Allah Kenapa Aku Selalu Memikirkan Dia Menurut Islam, Apakah Pertanda Jodoh Sudah Dekat?
Daun bidara dengan bahasa ilmiahnya disebut Ziziphus mauritiana merupakan daun yang berasal dari pohon kecil penghasil buah yang tumbuh didaerah kering.
Daun bidara berbentuk bulan dengan ujung lancip dan memiliki tiga tulang daun sejajar seperti daun jeruk nipis. Daun ini disebut dapat menyembuhkan berbagai penyakit dari gangguan pencernaan hingga kolesterol.
Manfaat Daun Bidara Menurut Islam
1. Untuk Perempuan Bersuci
Bagi perempuan biasanya selalu mengalami haid dan nifas, setelah selesai berhentinya darah yang keluar makan diwajibkan untuk bersuci atau mandi besar untuk umat muslim. Daun Bidara dapat dimanfaatkan untuk bersuci, hal ini merupakan salah satu sunnah Nabi SAW. Seperti dijelaskan pada Hadis Riwayat Muslim. Aisyah radhiallahu anha berkata, Rasulullah SAW pernah mengajarinya,
تَأْخُذُ إِحْدَاكُنَّ مَاءَهَا وَسِدْرَتَهَا فَتَطَهَّرُ، فَتُحْسِنُ الطُّهُورَ، ثُمَّ تَصُبُّ عَلَى رَأْسِهَا فَتَدْلُكُهُ دَلْكًا شَدِيدًا، حَتَّى تَبْلُغَ شُؤُنَ رَأْسِهَا، ثُمَّ تَصُبُّ عَلَيهَا الْماَءَ، ثُمَّ تَأْخُذُ فِرْصَةً مُمَسَّكَةً فَتَطَهَّرُ بِهَا. فَقَالَتْ أَسمَاءُ: وَكَيفَ تَطَهَّرُ بِهَا؟ فَقاَلَ: سُبحَانَ اللهِ، تَطَهَّرِينَ بِهَا. فَقَالَتْ عَائِشَةُ –كَأَنَّهَا تُخْفِي ذَلِكَ– تَتَّبِعِينَ أَثَرَ الدَّمِ
Artinya: “Hendaknya salah seorang dari kalian mengambil air dan daun bidara lalu bersuci dengan memperbagus bersucinya (berwudhu). Kemudian ia tuangkan air tersebut ke atas kepalanya dan menggosoknya dengan sungguh-sungguh hingga mencapai pangkal rambutnya. Setelah itu ia tuangkan air lagi ke tubuhnya, lalu mengambil kain/kapas yang telah diberi misik dan bersuci dengannya.” (HR. Muslim)
