Gambaran Kamar Putra Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Hidup Dalam Kesederhanaan dalam Mencari Ilmu
--
Pondok Pesantren Lirboyo menjadi salah satu pesantren terbesar di Indonesia dan menjadi salah satu pusat studi Islam sejak puluhan tahun sebelum kemerdekaan Indonesia. Bahkan santri-santri Pondok Pesantren Lirboyo ikut berjuang di medan perang, salah satunya peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.
Pondok Pesantren Lirboyo
Lirboyo sendiri merupakan nama sebuah desa yang digunakan oleh KH. Abdul Karim sebagai nama pondok pesantren dan terletak di barat Sungai Brantas, di lembah gunung Willis, Kota Kediri. Pondok Pesantren Lirboyo berlokasi di Desa Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur.
Diketahui jika KH. Abdul Karim merupakan pencetus nama Pondok Pesantren Lirboyo. Ia lahir pada tahun 1856 M di desa Diyangan, Kawedanan, Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah. Abdul Karim adalah putra dari pasangan Kiai Abdur Rahim dan Nyai Salamah.
Abdul Karim sudah mempelajari ilmu agama sejak usia 14 tahun. Kemudian, pada usia 40 tahun, Abdul Karim menikah dengan Siti Khodijah binti KH. Sholeh atau Nyai Dlomroh.
Selanjutnya, pada tahun 1910 M, KH. Abdul karim hijrah bersama istri tercinta hijrah ke tempat sebuah desa yang bernama Lirboyo. Kemudian, Abdul Karim memakai nama Lirboyo untuk pondok pesantren. KH. Abdul Karim meninggal dunia pada tahun 1954. Dia dimakamkan di belakang masjid Lirboyo.
Baca juga: Daftar Pondok Pesantren Gratis di Indonesia Terbaik 2023, Miliki Program Pendidikan Unggulan
Baca juga: Rekomendasi Pondok Pesantren Gratis Tanpa Biaya di Indonesia Terbaik 2023 Untuk Putra dan Putri
Baca juga: Rekomendasi Pondok Pesantren Gratis Tanpa Biaya di Indonesia Terbaik 2023 Untuk Putra dan Putri