Friday 15th of November 2024
×

Apa itu Aggregate Demand, Rumus Pengukuran Ekonomi Lengkap Dengan Faktor Yang Mempengaruhinya

Apa itu Aggregate Demand, Rumus Pengukuran Ekonomi Lengkap Dengan Faktor Yang Mempengaruhinya

--

Rumus Aggregate Demand Lengkap dengan Faktor yang Mempengaruhinya

Dikutip dari buku Pengantar Ilmu Ekonomi Makro oleh Asnah dan Dyanasari (2021: 15), ini rumus agregat demand.
AD = C + I + G + (E – M)

Di mana:

AD = Permintaan Agregat (Agregat Demand)
C = Consumption atau konsumsi barang dan jasa oleh konsumen
I = Investasi dan pengeluaran perusahaan terhadap modal, peralatan, dll
G = Government atau pengeluaran pemerintah terhadap kebutuhan produk, pelayanan kesehatan, termasuk infrastruktur (disebut juga layanan sosial)
E = Ekspor
M = Impor

Baca juga: Link Video Sweet Dina Pakai Hodie Pink Viral Media Sosial, Jadi Buruan Para Warganet

Baca juga: Arti Halo Dek, Istilah Viral yang Kerap Jadi Meme di Media Sosial Berikut Cara Menyikapinya yang Harus Kamu Tahu

Baca juga: Cara Menghitung Usia di Microsoft Excel Dengan Cepat, Rumus-nya Mudah & Sederhana Digunakan

Faktor yang Mempengaruhui Agregat Demand

- Perubahan Suku Bunga

Suku bunga naik atau turun akan mempengaruhi keputusan konsumen dan bisnis. Suku bunga yang lebih rendah akan menurunkan biaya pinjaman untuk barang-barang bernilai tinggi. Selain itu, perusahaan akan dapat meminjam dengan tingkat bunga yang lebih rendah, yang dapat menyebabkan peningkatan belanja modal. Di sisi lain, suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya pinjaman baik untuk konsumen maupun bisnis. Akibatnya, pengeluaran cenderung menurun atau meningkat lebih lambat.

- Perubahan Ekspektasi Inflasi

Konsumen yang berpikir inflasi atau harga akan naik cenderung berbelanja sesegera mungkin. Efeknya adalah permintaan agregat dari permintaan. Tetapi jika konsumen berpikir harga akan turun di masa mendatang, permintaan agregat kemungkinan juga akan turun.

- Pendapatan dan Kekayaan

Ketika kekayaan rumah tangga meningkat, permintaan agregat biasanya meningkat. Di sisi lain, penurunan kekayaan umumnya menyebabkan penurunan permintaan agregat. Peningkatan tabungan pribadi juga dapat menyebabkan penurunan permintaan barang, yang cenderung terjadi selama resesi. Sementara itu, ketika konsumen merasa nyaman dengan perekonomian, mereka cenderung akan membelanjakan lebih banyak.

- Perubahan Nilai Mata Uang

Jika nilai mata uang, terutama dolar AS, jatuh, barang luar negeri akan menjadi lebih mahal. Sedangkan barang buatan Amerika Serikat akan menjadi lebih murah. Efeknya adalah permintaan agregat akan meningkat. Itu juga terjadi sebaliknya. Jika dolar AS naik, harga akan lebih murah, membuat parang buatan Amerika lebih mahal untuk pasar luar negeri. Oleh karena itu, permintaan agregat akan menurun.

Sumber:

UPDATE TERBARU