Tuesday 24th of December 2024
×

Bendungan Pamarayan, Jadi Waduk Terbesar Pertama Peninggalan Belanda di Indonesia

Bendungan Pamarayan, Jadi Waduk Terbesar Pertama Peninggalan Belanda di Indonesia

--

ASCOMAXX.com - Bendungan Pamarayan mungkin memang namanya tak seterkenal bendungan lainnya. Di era sekarang ini pemerintah tengah menggalakkan didirikannya bendungan namun Bendungan Pamarayan memiliki kisah unik yang menjadikannya spesial diantara bendungan lain, simak di sini.

Bendung Pamarayan terletak di dua wilayah, sebagian terletak di Desa Pamarayan, Kecamatan Pamarayan, dan setengah badan bendungan terletak di Desa Panyabrangan, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.


Bangunan Bendung Lama Pamarayan mempunyai panjang 191,65 m yang terdiri atas bangunan utama, ruang kontrol, bendungan sekunder, ruang lori, jembatan, serta rel lori.

Baca juga: Healing ke Bendungan Walahar, Cek Lokasi, Rute, Harga Tiket, Fasilitas, dan Rekomendasi Kegiatan Seru yang Bisa Dilakukan

Baca juga: Sejarah Bendungan Walahar Karawang yang jadi Saksi Bisu Peninggalan Kolonialisme Belanda Sejak 1918

Baca juga: 7 Bendungan yang Terdapat di Lampung, Jadi Sarana Wisata dan PLTA yang Berikan Manfaat Buat Masyarakat

Bangunan pintu air Pamarayan memiliki konstruksi many spanned bridge with towers compositions (bentangan sepanjang sungai dan memiliki bangunan menara), dengan 10 pintu air, mirip dengan Bendung Pintu Air 10 yang berada di Kota Tangerang.

Bendung Pamarayan merupakan bendung terbesar pertama yang dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda di Indonesia. Sejak tahun 1997, bendung ini sudah tidak dioperasikan lagi.

Penyebab lain selain faktor usia adalah adanya proses pendangkalan sungai dan tekanan debit air yang mengalami penurunan. Karena alasan itulah maka sejak tahun 1994-1997, sekitar 1 km di sebelah barat daya Bendung Lama Pamarayan dibangun Bendung Baru Pamarayan dengan sistem sudetan.

Sumber:

UPDATE TERBARU