Profil Pondok Pesantren Al-Masthuriyah Sukabumi, Sering Disebut dengan Pasantren Tipar
--
Pada tahun 1941, KH. Masthuro mulai mengelola Madrasah dan pesantrennya secara mandiri dan terpisah dari status cabangnya. Nama pun diubahnya menjadi Sekolah Agama Sirojul Athfal.
Baca juga: Contoh Desain Dekorasi Panggung Pengajian Sederhana yang Islami dan Modern
Baca juga: Sejarah Pondok Pesantren Tazkia Malang, Yayasan Sekolah Islam Modern Bertaraf Internasional
Walaupun dari istilahnya Siroj berarti lampu dan athfal berarti anak laki-laki. Kemudian, atas saran dan hasil musyawarah pada tahun 1950 dibentuklah sebuah lembaga baru, dengan nama Sekolah Agama Sirojul Banat. Hal tersebut memungkinkan diterimanya santri perempuan untuk belajar di pesantren ini.
Secara berturut-turut, KH. Masthuro mendirikan Madrasah Tsanawiyah Sirojul Athfal/Banat pada tahun 1967 dan Madrasah Aliyah Sirojul Athfal/Banat pada 1968. Pada tahun ini pula, tepatnya tanggal 27 Rajab, KH.
Masthuro menghadap Ilahi dan meninggalkan lembaga rintisannya yang kini sudah besar dan sudah menebarkan alumninya ke berbagai penjuru daerah di Indonesia, bahkan sudah sampai ke negeri yang jauh.
KH. Muhammad Masthuro dalam mengemban amanat kelangsungan hidup sarana pendidikan yang dibinanya dengan kesungguhan dan keikhlasan. Beliau memegang semua bidang studi, yang dengan kearifannya, tugas-tugas tersebut akhirnya dapat didelegasikan kepada generasi berikutnya tanpa menimbulkan goncangan sosial yang berarti.