Saturday 23rd of November 2024
×

10 Contoh Paribasa Pangjurung Laku Hade, Sebuah Pribahasa Sunda Berisi Petuah Nilai - Nilai Kehidupan

10 Contoh Paribasa Pangjurung Laku Hade, Sebuah Pribahasa Sunda Berisi Petuah Nilai - Nilai Kehidupan

--

ASCOMAXX.com - Dalam setiap bahasa ada yang disebut dengan ungkapan dan peribahasa. Demikian juga dalam bahasa Sunda, dikenal dengan sebutan babasan dan paribasa. Babasan adalah gabungan kata yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna anggota-anggotanya atau kata/frasa yang mengandung arti kiasan. Adapun paribasa adalah kelompok kata atau kalimat yang menyatakan suatu maksud, keadaan seseorang, atau hal yang mengungkapkan kelakuan, perbuatan, atau hal yang mengenai diri seseorang.

Sama halnya dengan bahasa Indonesia, ungkapan dan peribahasa ada juga dalam bahasa Sunda. Di Sunda dikenal dengan babasan dan paribasa. paribasa lebih kepada perumpamaan yang menitikberatkan pada hal berbuat baik, melarang perbuatan buruk, ataupun hal lainnya yang berisi petuah nilai-nilai kehidupan.


Nah untuk itu kali ini akan kita bahas mengenai contoh paribasa pangjurung laku hade khusus untuk kamu yang mana untuk mempelajari kosakata dalam bahasa sunda.

Baca juga: Sistem Perkuliahan di Indonesia : Semester, Materi Pembelajaran, Sistem Penilaian, Magang/KKN Hingga Skripsi

Baca juga: Perbedaan Nama Kelas dan Kelas Mahasiswa di Perkuliahan dan Contohnya, Begini Cara Membedakannya!

Baca juga: Contoh Kalimat Gede Hulu Bahasa Sunda, Disertai Terjemahannya

Pangjurung laris hade mengandung maksud menyuruh berperilaku baik. Sedangkan panyaram lampah salah mengandung maksud larangan atau melarang bertingkah salah.

10 Contoh Paribasa Pangjurung Laku Hade

  • Sing carincing pageuh kancing, saringset pageuh iket. Artinya mesti siap siaga mempertahankan keamanan, menjaga rumah takutnya ada bahaya.
  • Cikaracak ninggang batu, laun-laun jadi legok. Artinya bersungguh-sungguh pangkal pintar, meskipun sukar bila terus menerus berguru pasti bisa.
  • Kudu clik putih clak hérang. Artinya harus tulus nrimo tak ada itikad jelek.
  • Datang kudu katénjo tarang, undur kudu katénjo punduk. Artinya datang mesti permisi, pulang pula harus pamit. Menandakan tak ada persoalan.

Sumber:

UPDATE TERBARU