Saturday 23rd of November 2024
×

Kronologi Aksi Bentrok PSHT VS Brajamusti di Yogyakarta, Hebohkan Warga Bikin Suasana Mencekam

Kronologi Aksi Bentrok PSHT VS Brajamusti di Yogyakarta, Hebohkan Warga Bikin Suasana Mencekam

--

Keadaan semakin mencekam di Jalan Tamansiswa ini, dengan puluhan toko dan penjual kaki lima yang menutup dagangan mereka lebih awal karena jumlah massa kedua kelompok tersebut lebih banyak. Pihak berwajib berusaha untuk memisahkan kedua kelompok tersebut.

Berbuntut Warga yang Tidak Terima

Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan turun langsung ke lapangan dan mencoba bernegosiasi dengan kelompok masyarakat. Dalam negosiasi tersebut, warga menyampaikan ketidakpuasan mereka terhadap tindakan PSHT yang merusak keamanan di wilayah Kota Yogyakarta.


Bahkan, salah satu video negosiasi yang diambil oleh warga menunjukkan bahwa Kapolda meminta warga untuk tetap tenang dan kembali ke rumah masing-masing demi menjaga keamanan. Namun, warga tetap menolak karena merasa bahwa PSHT telah membuat kerusuhan.

Hingga tengah malam, kelompok perguruan silat tersebut dievakuasi ke Markas Polda DIY menggunakan 16 kendaraan Polri. Jajaran Polda DIY melakukan pengamanan di seluruh wilayah untuk mencegah keributan meluas ke luar wilayah tersebut.

Suwondo menyampaikan bahwa patroli telah dilakukan di seluruh wilayah DIY untuk memastikan tidak ada orang dari luar wilayah yang menyebabkan situasi di Yogyakarta tidak kondusif.

Baca juga: Carl's Date Akan Jadi Pembuka Film Elemental (2023), Sekuel Film Up Lanjutkan Kisah Cinta Carl's dan Ellie 

Baca juga: Viral Sumimaseng Logat Medok Bahasa Jawa, Videonya FYP di TikTok!

Baca juga: Sukoshi Sukoshi Dame Artinya Apa? Viral Karena Sebuah Video Kocak TKI di Jepang

"Patroli telah dilakukan di seluruh wilayah, Polres-polres bekerja sama dengan Polres Klaten dan Polda Jawa Tengah untuk berkoordinasi guna menjaga keamanan di wilayah Yogyakarta," kata Suwondo.

Suwondo menghimbau kepada warga Yogyakarta agar tidak terprovokasi oleh kerusuhan yang melibatkan kedua kelompok massa tersebut.

"Jangan terpancing oleh isu atau ajakan untuk melakukan kegiatan yang dapat mengakibatkan tindakan kriminal yang akan memperburuk situasi keamanan dan ketertiban masyarakat, baik di Yogyakarta maupun di sekitarnya. Kita berharap agar situasi tetap kondusif," ujar Suwondo.

Sumber:

UPDATE TERBARU