Tuesday 24th of December 2024
×

Saham Batu Bara Anjlok Level Paling Rendah, Bagaimana Dengan Prospek Saham Emiten Batu Bara Tahun 2023?

Saham Batu Bara Anjlok Level Paling Rendah, Bagaimana Dengan Prospek Saham Emiten Batu Bara Tahun 2023?

--

ASCOMAXX.com - Lewat artikel pada kesempatan kali ini, akan kami berikan informasi tentang saham batu bara yang anjlok pada tahun 2023. Simak sampai tuntas rangkuman ini.

Harga saham emisi batu bara ditutup kemarin memicu penurunan tajam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI). Penurunan persediaan komoditas didorong oleh keinginan Tiongkok untuk membuka kembali keran impor batubara Australia setelah dua tahun terhenti.


Berdasarkan data BEI, saham sektor energi turun 3,2% pada Rabu, 5 Januari 2023 karena anjloknya saham emiten batu bara. Penurunan tersebut berkontribusi terhadap pelemahan IHSG sebanyak 1,1%. Produsen dan kontraktor batu bara kakap semuanya melemah, dengan saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) turun 6,6% menjadi Rp155 dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) turun 6,2% menjadi Rp3.300.

Demikian pula saham PT Indika Energy (INDY) turun 4,7% menjadi Rp2.630, PT Indotambang Raya Megah Tbk (ITMG) turun 3,9% menjadi Rp37.525 dan PT Harum Energy Tbk (HRUM) turun 1,2%% menjadi Rp1.625. Saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) turun 0,8% menjadi Rp21.125. Bahkan, saham dealer alat berat pertambangan, kontraktor dan penambang batubara PT United Tractors Tbk (UNTR) turun 6,7% menjadi Rp24.150.

Baca juga: Cara Menggunakan Google My Activity Whatsapp dengan Mudah dan Praktis, Untuk Pantau Aktivitas Chat Pacar

Baca juga: Kode Warna Latar Pas Foto Paling Lengkap dan Cara Mengedit Mudah Tanpa Aplikasi

Baca juga: Mengenal Bendungan Kariba di Zimbabwe Jadi Waduk Terluas di Dunia Dengan Total 5.580 Kilometer Persegi

Rencana Prospek Tahun 2023

Bagaimana prospek stok emisi batubara tahun ini? Tim peneliti di RHB Sekuritas memperkirakan harga jual rata-rata batubara pada 2023 antara $150 dan $200 per ton, sedangkan tahun lalu harga jualnya mencapai $330 per ton, atau lebih dari perkiraan awal sebesar $300 per ton.

Tim riset RHB Sekuritas mengatakan, “Perkiraan harga jual batu bara tersebut telah mempertimbangkan kenaikan permintaan dari pasar Eropa setelah konflik Rusia dengan Ukraina berlanjut yang memicu pemangkasan volume produksi gas.”

Sumber:

UPDATE TERBARU