Sejarah Ayat Seribu Dinar, Begini Asal-Usulnya Hingga Jadi Doa Mustajab Untuk Meminta Rahmat Allah
--
Usai mengamalkan ajaran Nabi Khidir, saudagar pedagang kemudian kembali bertemu Nabi Khidir di dalam mimpinya. Nabi Khidir mengajarikannya untuk mengamalkan salah satu ayat yang terdapat di dalam Al-Quran, yaitu surat At-Thalaq ayat 1-2. Saudagar tersebut mengamalkan dan mengikuti ajaran Nabi Khidir.
Hingga pada suatu ketika saudagar pedagang sedang melaut, terjadi musibah berupa badai angin topan yang menimpa perahu. Seluruh penumpang meninggal, hingga menyisakan saudagar tersebut selamat terdampar di tepi pesisir pantai.
Ajaib, bukan hanya selamat, barang-barang bawaannya pun tidak rusak sama sekali. Saudagar pedagang melanjutkan hidup di negeri baru dengan bardagang, juga mengamalkan ajaran doa 1000 dinar. Hingga akhirnya, suatu hari dia diangkat menjadi raja tempatnya tinggal.
Baca juga: Ayat Tengah Al Qur'an Berdasarkan Tanggal Lahir, Hati-hati! Simak Penuturan Buya Yahya
Baca juga: Ayat-ayat yang Diawali Ya Ayyuhalladzina Amanu yang Ada di Al Qur'an, Banyak yang Baru Tau!
Baca juga: Bacaan Ya Ayyuhalladzina Amanu yang Ada di Al Qur'an: An Nisa ayat 135 Ayat dan Terjemahnya
Bacaan Ayat 1000 Dinar
Bacaan ayat seribu dinar ini sendiri diyakini bisa membuka pintu rezeki bagi kamu yang mengamalkan ayat 1000 dinar.
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا (3)
“Wa may yattqillaha yaj’al lahu makhraja. Wa yarzuq-hu min aisu la yahtasib, wa may yatawakkal ‘alaihi fa huwa hasbuh, innallaha baligu amrih, qad ja’alallahu likulli syai’ing qadra.”
Artinya: Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-Nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. At-Talaq: 2-3).