Contoh Tugas Puisi Tentang Lingkungan Alam Sekitar yang Sarat Akan Makna
--
ASCOMAXX.com - Puisi adalah karya sastra yang juga menjadi salah satu pelajaran di sekolah. Tak jarang, membuat puisi biasanya menjadi salah satu untuk memenuhi tugas di sekolah. Seperti berikut ini, terdapat beberapa cotoh puisi tentang lingkungan alam sekitar yang bisa dijadikan referensi pembelajaran siswa.
Puisi dapat berupa rangkaian baris-baris yang diatur secara ritmis, dengan pemilihan kata yang kreatif dan penggunaan gaya bahasa yang beragam. Sebagai karya sastra, puisi sering kali mengeksplorasi emosi, keindahan alam, cinta, kehidupan, dan berbagai tema lainnya.
Puisi adalah bentuk karya sastra yang menggunakan bahasa indah dan imajinatif untuk menyampaikan pesan atau emosi dengan cara yang berbeda. Dalam puisi, kata-kata disusun dengan gaya yang khas, sering kali dengan pemilihan kata yang kaya akan makna dan suara.
Baca juga: Puisi Bahasa Sunda Lembur Kuring dengan Artinya, Penuh Majas yang Indah dan Penuh Makna
Baca juga: 7 Ide Materi Mading Sekolah Tentang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Mulai Puisi Hingga Sejarah!
Seperti pada tema lingkungan dan alam sekitar yang digunakan untuk mengekspresikan berbagai bentuk kepedulian. Puisi ini mencoba menyampaikan pesan-pesan penting tentang perlindungan dan pelestarian lingkungan melalui penggunaan bahasa dan imaji yang indah.
Puisi lingkungan adalah bentuk puisi yang mengeksplorasi tema dan isu-isu yang berkaitan dengan lingkungan alam dan keberlanjutan, berikut ini beberapa contoh puisi mengenai alam sekitar yang bisa dijadikan referensi pembelajaran siswa atupun tugas.
Contoh Puisi Lingkungan Alam Sekitar
1. Mentari Pagi
Karya: Ayu Amanda
Cahaya masuk menyapa hangat
Cerah tapi tak menyengat
Matahari mulai terangkat
Sendu yang tak merapat
Kicauan burung cantik
Menjadi hiasan musik
Pagi ini terasa menarik
Tak inginku terusik
Lembaran baru 'kan dimulai
Berjalan elok gemulai
Tak berharap terlerai
Ketabahan hati lagi ini terurai
2. Pesan Alam
Karya: Haidi S
Bencana ini mengajarkan kita
Bagaimana rasanya terpenjara
Di tempat yang disebut rumah
Yang perlahan membuat
Mungkin kita harus ingat
Saat perilaku kita menjerat
Penghuni laut udara dan darat
Akal dan nurani nyatanya tak saling terikat
Tuhan melalui alam menyampaikan pesan penuh Ilham
Membiarkannya geram sebab dosa tak terpendam