Contoh Tembang Macapat Bahasa Jawa Lengkap Dengan Lirik dan Maknanya yang Wajib Kamu Tahu
--
Pengertian Macapat
Macapat sendiri adalah satu di antara warisan budaya Jawa yang sangat terkenal. Macapat merupakan puisi tradisional dalam bahasa Jawa yang disusun dengan menggunakan aturan tertentu.
Tembang macapat berisi petuah atau nasihat yang disampaikan dengan cara bijak. Karenanya tembang macapat dulu sering digunakan orang tua untuk menasihati anak-anaknya agar mengerti makna suatu kehidupan.
Jenis Tembang Macapat
Dalam tembang macapat, ajaran agama dan nilai moral dari leluhur dapat diterima dengan mudah. Hal itu karena macapat disampaikan dalam bentuk rangkaian kata yang disusun dengan indah.
Tembang macapat ada sebelas jenis, yaitu maskumambang, mijil, sinom, kinanti, asmarandana, gambuh, dandanggula, durma, pangkur, megatruh, dan pucung.
Contoh Tembang Macapat Bahasa Jawa Lengkap
1. Maskumambang
Nadyan silih bapa biyung kaki nini,
Sadulur myang sanak,
Kalamun Muruk tan becik,
Nora pantes yen den nuta.
Baca juga: Kumpulan Geguritan (Puisi Bahasa Jawa) Tema Kebudayaan 3 Bait yang Bagus
Baca juga: Contoh Ulem Ulem Pernikahan Dalam Bahasa Jawa Untuk Acara Resepsi
Baca juga: Link Download Template Undangan Ulem Ulem Pernikahan Bahasa Jawa, Unduh di Sini!
Artinya:
Walaupun meminjam bapak ibu, kakek nenek,
Saudara-saudaranya,
Kalau mengajari yang tidak baik,
Tidak pantas kalau ditiru.
2. Mijil
Wulang estri kang wus palakrami
Lamun pinitados
Amerngkoni mring balewismane
Among putra marusentanabdi
Deng angati-ati
Ing sadurungipun
Artinya:
Nasihat untuk wanita yang sudah berumah tangga
Hendaknya dapat dipercaya
Melindungi rumah tangganya
Mengasuh anak, maru keluarga dan abdi
Selalu berhati-hati
Sebelum melakukan sesuatu
3. Sinom
Amengani jaman edan
Ewuh aya ing pambudi
Melu edan nora tahan
Yen tan melu anglakoni
Boya keduman melik
Kaliren wekassanipun
Dilalah kersa Allah
Begja-begjane kang lali
Luwih begja kang eling lawan waspada
Artinya:
Mengalami zaman gila
Sulit dalam pikiran
Ikut gila tidak tahan
Kalau tidak ikut melakoni
Tidak dapat bagian apa-apa
Kelaparan akhirnya
Untungnya kehendak Allah
Sebaik-baiknya orang lupa
Lebih beruntung yang senantiasa ingat dan waspada