Sunday 24th of November 2024
×

Sejarah Singkat Pondok Pesantren Sunan Ampel Jombang, Jadi Lembaga Pendidikan Islam Untuk Warga Sekitar

Sejarah Singkat Pondok Pesantren Sunan Ampel Jombang, Jadi Lembaga Pendidikan Islam Untuk Warga Sekitar

--

Setelah KH. Ma’shum Ali meninggal dunia pada tahun 1933 M (usia 33 Th ), pesantren diserahkan kepada Mahfudz Muda ( Selanjutnya ditulis KH. Mahfudz Anwar ). Kebetulan anak KH. Ma’shum Ali hanya dua dan semuanya Putri, yaitu :Abidah dan Jamilah.

Baca juga: Sinopsis Serial Candy Caddy (2023) Niat Cari Cuan Doang Yasmine Malah Kepincut Main Golf Professional


Baca juga: Cara Penarikan Saldo Dari Aplikasi Signal Koin Apk Modal Rebahan Doang bisa Dapat Cuan

Baca juga: Doa Untuk Orang Sakit Untuk Umat Kristen Katolik, Dijamin Pasti Langsung Sembuh!

Selanjutnya, pada Tahun 1947 selang 4 Th wafatnya KH. Ma’shum Ali, Hj. Khoiriyah Hasyim menikah lagi dengan K. Muhaimin (46 Th). K. Muhaimin langsung pergi ke Tanah Suci Mekkah selama 18 th bersama Hj. Khoiriyah Hasyim sampai akhirnya K. Muhaimin meninggal disana.

Setelah meninggalnya KH. Muhaimin, Hj. Khoiriyah Hasyim kembali ke Tebuireng bersama orang Mekkah yang selalu setia mengabdi kepada Hj. Khoiriyah Hasyim. Orang itu namanya Masykuri. Setelah itu Hj. Khoiriyah memimpin pondok Seblak bersama dengan Masykuri, keponakan K. Muhaimin ( Muhsin Zuhdi ) dan beberapa putra angkatnya yang jumlahnya banyak.

Ketika Hj. Khoiriyah kembali ke Seblak itulah, KH. Mahfudz Anwar bersama Hj. Abidah berangkat ke Jombang tepatnya di jalan Jaksa agung suprapto no. 14 Jombang. Kampung yang ditempati oleh KH. Mahfudz Anwar sekeluarga itu asalnya adalah perumahan komplek Belanda yang pada waktu itu menjajah bumi Indonesia.

Setelah agresi Jepang ke Indonesia pada th 1942, tentara Jepang berhasil menghancurkan tentara Belanda dan memaksa keluar dari Indonesia setelah 3 ½ Abad menjajah bumi Indonesia.

Sumber:

UPDATE TERBARU