Sejarah Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an Jogoroto Jombang, Solusi Generasi Penghafal Al Qur'an
--
Adanya metode ini diharapkan para santri bisa menempuh jenjang tahfidh dengan waktu tempuh yang tidak terlalu lama sehingga bisa segera melanjutkan studi ke jenjang berikutnya, seperti meneruskan studi di Perguruan Tinggi, konsentrasi pendalaman kitab salaf, penguasaan bahasa asing, pengabdian masyarakat, dll.
Baca juga: Amalan Sedekah Subuh: Pengertian, Manfaat, Cara Menunaikan, dan Doanya yang Wajib Kamu Tahu
Baca juga: Bagaimanakah Cara Meracik Tembakau Rasa Surya? Berikan Campuran Bahan Ini Agar Rasa Makin Legit
Baca juga: Cara Membuat Rekening Koran BCA Palsu, Waspada! Ternyata Begini Tutorial Anti Ribetnya
Dengan berpedoman pada prinsip yang dipegang oleh Pendiri Madrasatul Qur’an Tebuireng KH. Yusuf Masyhar, Hamalatul Qur’an menjalankan prinsip dasar pengembangan tahfidhul Qur’an.
Di antaranya adalah pembinaan fashohah secara intensif sehingga para huffadh tidak hanya mampu menghafal Al-Qur’an 30 juz dengan lancar, tetapi juga dibekali dengan bacaan yang haqqut tilawah sesuai dengan standar qiro’ah muwahhadah versi Madrasatul Qur’an Tebuireng.
Program tahfidhul Qur’an di PPHQ juga didukung dengan aktifitas harian yang menunjang pengembangan pendidikan tahfidh, seperti sholat tahajjud berjama’ah dengan maqro’ ½ juz, sholat dhuha berjama’ah dengan maqro’ ½ juz, aurod famy bisyauqin/5 juz an, dzikrul qur’an, dll.
Dengan pergantian tahun yang sangat cepat usia Hamalatul Qur an terbilang masih muda kurang lebih 10 tahun di tahun 2021, berdiri pada tahun 2011 di Jogoroto dengan pendiri dan pengasuhnya KH. Ainul Yaqin, SQ. dengan demikian Pondok Pesantren Mampu mencetak Alumni kurang lebih 7000 santri dibeberapa daerah dan 1500 santri yang masih aktif.