Sejarah Singkat Pondok Pesantren Al-Qodiri Jember, Mewujudkan Insan yang Religius dan Mandiri
--
Menurut keterangan KH. Ridlwan, sejak berdirinya musholla itu, nuansa keagamaan di Gebang Poreng sedikit demi sedikit mulai menggeliat, gema adzan dan dzikir puji-pujian mulai membahana di setiap waktu menjelang sholat maktubah.
Baca juga: Apa Itu Ayat Seribu Dinar? Berikut Penjelasan dan Keutamaan Mengamalkannya Bagi Umat Muslim
Baca juga: 4 Rekomendasi Aplikasi Pencari Jodoh Untuk Muslim, Cocok Untuk Kaum Single yang Siap Menikah!
Sekitar tahun 1976 berawal dari pertemuannya dengan Ust. Abdullah Jailani sahabat karibnya yang terkenal pandai baca kitab kuning ketika masih nyantri di Al-Fatah dulu, keinginan Kyai Muzakki untuk mendirikan pondok pesantren semakin mantap, diajaklah temannya itu untuk tinggal bersamanya di Gebang guna bersama-sama membina dan membesarkan pesantren yang hendak dibangunnya itu.
Selang beberapa hari setelah Ust. Abdullah Jailani menyetujui ajakan Kyai Muzakki, maka pada tanggal 19 Robi'us Tsani 1397 H. bertepatan dengan tanggal 16 Mei 1976 didirikanlah bangunan pesantren di atas tanah seluas 5000 M. yang kemudian diberi nama "Pondok Pesantren Al-Qodiri" Jember.
Pemberian nama al-Qodiri menurut Ust. Abdullah Jaelani (wakil Pengasuh Pertama) didasarkan pada beberapa hal, pertama disandarkan pada asma Allah "al-Qaadir" yang berarti dzat yang maha kuasa di atas segala-galanya.
Penyandaran kepada asma Allah tersebut dimaksudkan agar kuasa Allah terpusat di lembaga ini sehingga seluruh tamu yang datang, para santri, jama'ah, atau siapapun yang datang, ke al-Qodiri dikabulkan semua hajatnya, sebab Allah maha kuasa atas segala sesuatu termasuk mengabulkan hajat-hajat mereka.