Saturday 23rd of November 2024
×

Cara Mengatasi Telepon Nyasar Kode +234 yang Masuk, Bisa Jadi Penipuan Berkedok Sedot Pulsa

Cara Mengatasi Telepon Nyasar Kode +234  yang Masuk, Bisa Jadi Penipuan Berkedok Sedot Pulsa

--

Kode IDD

Setiap negara di dunia, memiliki kode telepon yang unik. Hal ini berguna sebagai identitas sekaligus memudahkan kita untuk menghubungi nomor telepon mancanegara yang ingin dituju.

Kode IDD (International Direct Calling Code) atau Kode ISD (International Subcriber Dialing) merupakan nomor telepon unik yang dimiliki oleh setiap negara.


Pemberian nomor unik di setiap negara tersebut diberikan oleh sebuah lembaga internasional bernama ITU atau International Telephone Union. Indonesia sendiri memiliki kode IDD dengan angka +62. Lantas 234 itu negara mana?

Baca juga: Syarat Daftar Indriver Mobil dan Motor Lengkap Dengan Kelebihannya Dibanding Aplikasi Ojo Lain

Baca juga: Cara Daftar Indriver Motor Tanpa SKCK yang Ternyata Gampang dan Cepat, Aplikasi Ojol Baru yang Lagi Viral

Baca juga: Contoh Kalimat Thinking Verb dan Artinya, Permudah Gali Ide-Ide Baru

Kode HP 234 Negara Mana?

Dilansir dari beberapa sumber terpercaya ternyata +234 merupakan kode negara Nigeria, sehingga semua no telp yang terdaftar di Nigeria kalau melakukan panggilan ke no telp akan no nya akan muncul di awali dengan +234.

Seorang netizen membagikan pengalaman di Quora dimana dia memastikan bahwa sebagian besar no telp yang diawali +234 bukan penipu, karena itu sama aja dengan menganggap seluruh warga negara Nigeria sebagai penipu. 

Yang menjadi permasalahan adalah no telp luar negeri ini sering digunakan oleh sejumlah oknum di Indonesia yang menyewa no premium internasional.

Modus Penipuan dari Kode Telepon 234

Sejumlah warga di Indonesia pernah mendapat panggilan telepon dari nomor asing. Salah satu nomor yang cukup meresahkan adalah kode telepon 234. 

Beberapa sumber mengatakan bahwa modus penipuan ini awalnya terjadi di Jepang. Metode penipuan ini diyakini mampu memancing korbannya agar penasaran dan menelepon balik.

Selain itu, penipuan juga dilakukan dengan mengirim pesan SMS, WhatsApp, atau email untuk meyakinkan korbannya agar kembali menelepon.

Sumber:

UPDATE TERBARU