Mengenal Apa Itu Relay: Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Cara Kerja
--
Namun, terdapat banyak faktor yang mempengaruhi mengapa harus menggunakan relay. Selain sebagai faktor pengaman untuk mencegah terjadinya beban berlebih pada saklar juga menjamin akan kestabilan tegangan dari sumber sampai ke komponen kelistrikan. Oleh karena itu, biasanya komponen yang menggunakan relay merupakan komponen yang membutuhkan arus yang besar seperti motor stater, kedua lampu kepala, klakson dan sebagainya.
Cara Kerja Relay
Komponen yang menyusun relay terdiri dari 4, diantaranya yaitu elektromagnetik (coil), armature, switch contact point (saklar), dan spring.
Saklar yang terdapat pada kontak pont sendiri dikelompokkan menjadi 2 macam, yakni normally close (NC) dan normally open (NO).
Saat tegangan listrik mengalir pada sebuah elektromagnetik, maka akan membentuk sebuah medan magnet. Tegangan itulah yang kemudian menjadi sumber daya pada relay.
Baca juga: Cara Nonton Film Klasik 18 Full Movie No Sensor, Khusus Dewasa Bocil Harap Menepi!
Lalu medan magnet tersebut menarik armature yang posisinya ada di sisi atasnya. Dengan demikian, dua ujungnya akan saling terhubung (dengan posisi NO).
Karena itulah saklar dapat menyalurkan arus listrik pada posisi yang baru, yaitu NO. Kemudian, saklar tersebut akan tersambung dengan perangkat dari luar yang akan dikendalikan relay, misalnya saja, tegangan listrik dengan daya yang tinggi dan saklar lampu.