Friday 15th of November 2024
×

Sandangan Aksara Jawa: Pengertian, Macam-Macam Pasangan, dan Contohnya

Sandangan Aksara Jawa: Pengertian, Macam-Macam Pasangan, dan Contohnya

--

Sandangan aksara jawa merupakan tanda bunyi pada huruf Jawa. Sebagian dari kamu mungkin bingung saat melihat tulisan bahasa Jawa yang terlihat rumit.

Perlu diketahui bahwa penulisan bahasa Jawa berbeda dengan tulisan latin Indonesia yang menggunakan abjad. Tulisan bahasa Jawa ini disebut juga sebagai Aksara Jawa, Carakan, atau Hanacaraka.


Penulisan ini merujuk pada deretan aksara Jawa itu sendiri yang digunakan pada zaman dahulu. Untuk memahaminya simak penjelasan mengenai sandangan aksara Jawa dan pasangannya beserta dengan contohnya yang dikutip dari berbagai sumber.

Aksara Jawa dan Sandangannya

1. Aksara Jawa dan Pasangannya

Aksara Jawa terdiri dari 20 aksara. Untuk menekan vokal konsonan di depannya, dibutuhkan pasangan dari masing-masing aksara.

2. Aksara Murda

Aksara Jawa jenis ini digunakan untuk menulis awal kalimat dan bisa digunakan untuk menulis gelar, kota, dan lembaga.

3. Aksara Swara

Aksara swara merupakan huruf vokal yang terdiri dari A I U E O.

4. Aksara Wilangan

Aksara wilangan digunakan untuk menuliskan angka.

5. Sandangan

Sandangan merupakan simbol tambahan yang digunakan untuk menuliskan huruf vokal.

Baca juga: Kumpulan Contoh Soal Aksara Jawa Pasangan, Meningkatkan Skill Menulis Bahasa Jawa

Baca juga: Belajar Aksara Jawa dan Pasangannya, Contoh Kalimat Serta Penjelasan Lengkap

Baca juga: Contoh Sandhangan Swara dan Bunyinya, Mengenal Huruf Vokal Aksara Jawa

Contoh Penggunaan Sandangan Aksara Jawa

1. Sandangan Swara

Sandangan swara akan membantu mengubah bunyi vokal yang semula hanya berupa suku kata terbuka [a] menjadi [i], [é], [e], [u], dan [o].

Berikut nama dan contoh sandhangan Aksara Jawa beserta bunyinya.

  • Wulu, sandangan untuk mengubah bunyi aksara menjadi [i] misal pada kata iki, contoh: ꦲꦶꦏꦶ
  • Taling, sandangan untuk mengubah bunyi aksara menjadi [é] misal pada kata lele, contoh: ꦭꦺꦭꦺ
  • Pepet, sandangan untuk mengubah bunyi aksara menjadi [e] misal pada kata sega (nasi), contoh: ꦱꦼꦒ
  • Suku, sandangan untuk mengubah bunyi aksara menjadi [u] misal pada kata buku, contoh: ꦧꦸꦏꦸ
  • Taling tarung, sandangan untuk mengubah bunyi aksara menjadi [o] misal pada kata loro, contoh: ꦭꦺꦴꦫꦺꦴ

2. Sandangan Sigeg atau Panyigeg Wanda

Biasanya, sandangan sigeg berada di akhir suku kata yang berakhiran pada huruf tersebut.

  • Wignyan mengubah bunyi aksara seolah berbunyi [h] misal pada kata bah.
    Contoh: ꦧꦃ
  • Layar mengubah bunyi menjadi [r] misal pada kata bar.
    Contoh: ꦧꦂ
  • Cecak, mengubah bunyi aksara menjadi [ng] misal pada kata bang.
    Contoh: ꦧꦁ

Sumber:

UPDATE TERBARU