Saturday 23rd of November 2024
×

Cara Menggunakan Sandangan Aksara Jawa Lengkap Dengan Contoh Penulisan Kalimatnya

Cara Menggunakan Sandangan Aksara Jawa Lengkap Dengan Contoh Penulisan Kalimatnya

--

Aksara Jawa merupakan jenis Abugida turunan dari aksara Brahmi. Bentuk aksara Jawa digunakan sejak Kesultanan Mataram pada abad ke-17, tetapi bentuk cetak baru muncul di abad ke-19.

Aksara Jawa sendiri dibagi menjadi beberapa bagian, salah satunya disebut dengan pasangan. Lantas, ada apa saja sandangan aksara Jawa?

Sandangan Aksara Jawa


Sandangan aksara jawa merupakan tanda bunyi pada huruf Jawa. Sebagian dari kamu mungkin bingung saat melihat tulisan bahasa Jawa yang terlihat rumit.

Perlu diketahui bahwa penulisan bahasa Jawa berbeda dengan tulisan latin Indonesia yang menggunakan abjad. Tulisan bahasa Jawa ini disebut juga sebagai Aksara Jawa, Carakan, atau Hanacaraka.

Penulisan ini merujuk pada deretan aksara Jawa itu sendiri yang digunakan pada zaman dahulu. Untuk memahaminya simak penjelasan mengenai sandangan aksara Jawa dan pasangannya beserta dengan contohnya yang dikutip dari berbagai sumber.

Baca juga: Contoh Soal Aksara Jawa Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka Tahun 2023, Cocok Untuk Latihan Ujian Sekolah

Baca juga: Download Kumpulan Contoh Soal Aksara Jawa Kelas 6 SD PDF/Doc, Disertai dengan Kunci Jawabannya

Baca juga: Sandangan Paten Aksara Jawa Lengkap Dengan Cara Menulis dan Contohnya

Sandangan merupakan simbol atau penanda yang membantu sistem penulisan Jawa. Jika pada Aksara Jawa lengkap hanya memiliki vokal /a/, maka sandhangan akan membubuhkan huruf vokal lainnya, seperti i, u, e, dan o.

Cara Menggunakan Sandangan Aksara Jawa

Adapun berikut ini jenis sandhangan Aksara Jawa, di antaranya:

1. Sandangan Swara

Sandangan swara akan membantu mengubah bunyi vokal yang semula hanya berupa suku kata terbuka [a] menjadi [i], [é], [e], [u], dan [o].

Berikut nama dan contoh sandhangan Aksara Jawa beserta bunyinya.

  • Wulu, sandangan untuk mengubah bunyi aksara menjadi [i] misal pada kata iki, contoh: ꦲꦶꦏꦶ
  • Taling, sandangan untuk mengubah bunyi aksara menjadi [é] misal pada kata lele, contoh: ꦭꦺꦭꦺ
  • Pepet, sandangan untuk mengubah bunyi aksara menjadi [e] misal pada kata sega (nasi), contoh: ꦱꦼꦒ
  • Suku, sandangan untuk mengubah bunyi aksara menjadi [u] misal pada kata buku, contoh: ꦧꦸꦏꦸ
  • Taling tarung, sandangan untuk mengubah bunyi aksara menjadi [o] misal pada kata loro, contoh: ꦭꦺꦴꦫꦺꦴ

2. Sandangan Sigeg atau Panyigeg Wanda

Biasanya, sandangan sigeg berada di akhir suku kata yang berakhiran pada huruf tersebut.

  • Wignyan mengubah bunyi aksara seolah berbunyi [h] misal pada kata bah.
    Contoh: ꦧꦃ
  • Layar mengubah bunyi menjadi [r] misal pada kata bar.
    Contoh: ꦧꦂ
  • Cecak, mengubah bunyi aksara menjadi [ng] misal pada kata bang.
    Contoh: ꦧꦁ

Sumber:

UPDATE TERBARU