Friday 15th of November 2024
×

Kedudukan Hadits Ahad Secara Umum, Terdapat 3 Pendapat yang Berbeda dari Para Ulama

Kedudukan Hadits Ahad Secara Umum, Terdapat 3 Pendapat yang Berbeda dari Para Ulama

--

Para ulama mendefinisikan Hadits Ahad sebagai berikut:

حديثُ الآحاد: هو الحديث الذي لم يَصل إلى حدّ التواتر

“Hadits Ahad yaitu: hadits yang tidak mencapai derajat Hadits Mutawatir.”


Atau dengan definisi lain bisa dirumuskan:

حديثُ الآحاد: هو الحديث الذي ليس فيه شروط الحديث المتواتر

“Hadits Ahad yaitu: hadits yang tidak memenuhi syarat sebagai Hadits Mutawatir.”

Untuk derajat dari hadits ahad sendiri tidak seperti hadits mutawatir yang harus diterima dan diamalkan. Hadits Ahad memberikan faedah ilmu nazhari (al-ilmu an – nazhariyy) yakni ilmu yang untuk mendapatkannya membutuhkan kepada an-nazhr (penelitian) dan istidlal (pengambilan dalil). Jadi harus diteliti terlebih dahulu karena bisa termasuk dhoif, hasan, atau pun shahih.

Baca juga: Tujuan dan Fungsi Placement Test Bahasa Inggris, Cek Disini Juga Manfaat nya!

Baca juga: Ilmu Laduni Sunan Kalijaga: Pengertian, Manfaat, dan Cara Mendapatkannya

Baca juga: Berbagai Manfaat Membaca 99 Asmaul Husna, Dimudahkan Dari Segala Kesulitan dan Perlindungan dari yang Dzalim

Kedudukan Hadits Ahad Secara Umum

Para ulama sepakat, bahwa:

– Khabar yang dibawakan oleh seorang yang ma’shum (yaitu seorang nabi) itu bersifat qath’i tsubut.

– Bila umat Islam sepakat untuk menerima sebuah Hadits Ahad, maka hadits itu bersifat qath’i tsubut.

– Bila umat Islam sepakat untuk mengamalkan sebuah Hadits Ahad, maka hadits itu bersifat qath’i tsubut.

– Hadits Ahad yang dibawakan oleh seorang yang tidak “adil” itu termasuk hadits zhanni tsubut.

Sumber:

UPDATE TERBARU