Friday 20th of September 2024

Penjelasan Rawi dan Syarat-syarat Menjadi Perawi Hadits, Disertai Contohnya

×

Penjelasan Rawi dan Syarat-syarat Menjadi Perawi Hadits, Disertai Contohnya

--

Para ulama dalam sejarah Islam telah melakukan upaya besar untuk mengidentifikasi keandalan perawi, menilai karakter mereka, dan menguji kejujuran serta kemampuan mereka dalam menyampaikan informasi. Kualitas rawi memiliki dampak langsung pada tingkat kepercayaan terhadap suatu hadits.

Perawi hadits diklasifikasikan menjadi beberapa tingkatan, yakni:
1. Perawi hadits dari tingkatan sahabat : Abu Hurairah, Aisyah, Anas bin Malik, dan lain-lain.
2. Perawi hadits dari tingkatan tabiin : Umayyah bin Abdullah bin Khalid, Sa’id bin Al-Musayyab, dan lain-lain.
3. Perawi hadits dari tingkatan mudawwin : Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam An-Nasa’iy, Imam Ahmad, dan lain-lain.
 
 
 

Syarat Rawi

Syarat-syarat perawi hadits yaitu:

a. Harus Adil
b. Muslim;
menurut ijma' seorang perawi pada waktu meriwayatkan suatu hadits maka ia harus muslim. Periwayatan kafir tidak sah.

c. Baligh
d. Berakal
e. Tidak pernah melakukan perbuatan dosa besar
f. Tidak sering melakukan dosa kecil
e. Dabit, yakni kuat hafalan serta daya ingatnya dan bukan pelupa. Atau dapat memelihara kitab hadits dari gurunya sebaik-baiknya, sehingga tidak mungkin ada perubahan hadits.

Sumber:

UPDATE TERBARU