Sejarah Jenang Sengkolo 7 Rupa yang Merupakan Akulturasi Tradisi Islam dan Jawa, Simbolisme Doa dan Harapan
--
ASCOMAXX.com – Artikel kali ini akan memberikan ringkasan informasi yang akan membahas tentang sejarah jenang sengkolo 7 rupa yang wajib banget kamu ketahui. Yuk simak pembahasannya di sini!
Pecinta bubur mana suaranya? Indonesia memiliki kekayaan keanekaragaman yang berlimpah termasuk dalam hal kuliner. Jika kamu berminat untuk mengunjungi Jawa maka kamu pasti sudah tak asing lagi dengan kuliner jenang sengkolo. Yuk simak ulasan yang sudah kami siapkan untukmu ini.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Suki, Makanan Khas Tiongkok yang Banyak Disukai Pecinta Kuliner
Baca juga: Proses Fermentasi Makanan yang Benar Lengkap Dengan Manfaatnya Buat Kesehatan
Dalam masyarakat Jawa, bubur yang juga disebut jenang merupakan makanan yang memiliki banyak doa dan pengharapan mulia. Di kebudayaan masyarakat Jawa yang tersebar dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, bubur atau yang juga disebut jenang untuk keperluan ritual budaya terdapat tujuh macam.
Ketujuh bubur beserta tradisinya tersebut terdiri dari dua corak yaitu bubur merah dan bubur putih, yang mengalami perpaduan. Bubur Sengkolo atau yang lebih dikenal sebagai Bubur Merah Putih bisa dijumpai hampir di seluruh acara selametan dalam tradisi Jawa.
Yang mana keberadaan Bubur Sengkolo sendiri merupakan ungkapan doa serta penyerahan diri manusia kepada Tuhan. Tradisi selametan dalam masyarakat Jawa mengalami perubahan seiring dengan berkembangnya zaman.