Friday 15th of November 2024
×

Mengenal Ilmu Kebatinan Hanacaraka Dibalik yang Tak Banyak Diketahui, Mengandung Mantra Sakti Mandraguna

Mengenal Ilmu Kebatinan Hanacaraka Dibalik yang Tak Banyak Diketahui, Mengandung Mantra Sakti Mandraguna

--

ASCOMAXX.com – Siapa di sini yang masih merasa kesulitan belajar bahasa Jawa terutama dalam hal ini aksara Jawa? Aksara Jawa merupakan salah satu warisan yang wajib kita pelajari. Berikut ini akan kami sampaikan informasi mengenai ilmu kebatinan hanacaraka dibalik. Di bawah ini ulasan selengkapnya.

Indonesia merupakan negara yang terkenal akan keindahan alam dan keragaman budaya juga tradisinya sejak dahulu. Jamrud khatulistiwa ini, adalah destinasi wisata yang menarik perhatian banyak turis mancanegara.


Karena bentang geografinya yang luas, Indonesia memiliki banyak suku yang masing-masing memiliki bahasanya sendiri. Salah satu wilayah yang paling dikenal di Indonesia adalah Jawa. Punya kebudayaan yang kental, masyarakat suku Jawa memiliki aksara sendiri yang masih dipelajari hingga kini. Di bawah ini informasinya.

Baca juga: Link Download Soal Tes Ujian Masuk STP NHI Bandung dan Kunci Jawabannya, Unduh dan Pelajari Sekarang

Baca juga: Kata Kata Mutiara PSHT Mengenai Kebijaksanaan Hidup Dalam Bahasa Jawa, Kalimat Pendek Namun Bermakna!

Baca juga: Siapa Pemain Voli Putri Indonesia yg Paling Tinggi? Lihat Jawabannya Disini!

Sudah bukan rahasia lagi bahwa masyarakat Jawa memang terkenal dengan beragam budayanya. Salah satunya yang dipelajari di lingkungan sekolah adalah pembelajaran aksara dan bahasa Jawa. Aksara Jawa sendiri dikenal sebagai Hanacaraka atau Carakan.

Aksara Jawa merupakan jenis Abugida turunan dari aksara Brahmi.Aksara Brahmi sendiri pernah digunakan dalam penulisan naskah-naskah berbahasa Jawa, Makasar, Sunda, dan Sasak. Bentuk aksara Jawa digunakan sejak Kesultanan Mataram pada abad ke-17, tetapi bentuk cetak baru muncul di abad ke-19.

Dalam sejarahnya, aksara yang dikenal dengan nama Carakan atau Hanacaraka yang diciptakan oleh seorang tokoh besar yang sangat dihormati yakni Aji Saka, seorang Begawan yang masyhur dari tanah India. Kedatangan Begawan Aji Saka ke tanah Jawa terjadi pada sekitar abad pertama Masehi, dimana pada waktu itu perhitungan tahun Saka belum ada, karena nama Saka sendiri diambil dari nama beliau. Perhitungan tahun Saka baru dipakai sejak tahun 78 Masehi hingga sekarang.

Sumber:

UPDATE TERBARU