Sejarah Pondok Pesantren Al Inayah Jambi, Miliki Tujuan Agar Masyarakat Tebo Berpendidikan Islam Terbaik
--
Saat pertama kali dibuka, jumlah santri yang belajar di Pondok Pesantren Al-Inayah hanya beberapa santri saja yang berasal dari jalur Lesmana (lingkungan pesantren), karena memang kala itu belum memiliki lembaga pendidikan agama, belum mempunyai tempat yang cukup dan kegiatan mengaji masih berada di masjid Al-Mubarokah milik warga.
Dengan adanya keinginan yang kuat dalam memperluas dan mengembangkan nilai-nilai Islam di daerah Rimbo Bujang, yang mana beliau melihat bahwasannya lembaga pendidikan berbasis keagamaan di Kabupaten Tebo khususnya di Kecamatan Rimbo Bujang masih langka.
Serta masih banyaknya masyarakat (awam) yang belum memahami dan mengerti tentang ilmu keislaman, beliau moncoba untuk mendirikan lembaga pendidikan yang bernafaskan Islam guna menyebarkan dan mengamalkan ilmu yang didapat selama belajar di beberapa pondok pesantren.
Sehingga diharapkan nantinya, masyarakat Tebo pada khususnya dapat mengenyam pendidikan agama Islam dengan baik, agar kehidupan yang agamis tetap terjaga dari budaya luar yang mencoba merusak moral bangsa.
K.H. Muhammad Rifa’i Abdullah berharap santri-santriwati Al-Inayah tetap selalu teguh dalam iman, tinggi dalam ilmu dan luhur dalam budi pekerti. Selain itu beliau juga berharap adanya madrasah ini mampu menjadikan santri-santriwati untuk terus menanamkan aqidah islamiyah ‘ala` ahlu as-sunnah wal jama’ah bimazahibi al-arba’ah, dapat membekali generasi muda dengan ilmu agama dan umum yang berwawasan luas untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih atas.