Arti Memayu Hayuning Bawono PSHT, Falsafah Jawa yang Wajib Jadi Pegangan Siswa dan Warga PSHT
--
Dilansir dari buku Setia Hati The Way of My Life oleh Bambang Sri Hartono dan Dr. Taufiqur Rohman, salah satu falsafah PSHT yang selalu ditanamkan pada diri anggotanya adalah “Memayu hayuning bawana, ambrasta dur hangkara”.
Ini merupakan falsafah Jawa yang artinya manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan serta memberantas sifat angkara murka, serakah, dan tamak.
Baca juga: Gambar PSHT Keren 3D Untuk Wallpaper, Download Dengan Mudah Di Sini!
Arti Memayu Hayuning Bawono PSHT
Memayu hayuning bawono adalah salah satu falsafah jawa yang dapat dipakai sebagai “lambaran” dalam melangkah kaitannya dengan masalah sosial, budaya, ekonomi, pendidikan maupun dalam masalah lingkungan hidup.
Pengertian memayu hayuning bawono memiliki arti “membuat dunia menjadi indah atau ayu”. Dapat pula diartikan sebagai suatu bentuk atau upaya membangun dengan ramah lingkungan. Pembangunan yang dimaksud ini tentunya sangat memperhatikan pencagaran (conservation) dalam berbagai aset kebudayaan. Karena itu pembangunan ramah lingkungan hidup juga bertujuan untuk menyelamatkan lingkungan hidup dari kerusakan yang sedang melanda.
Hamemayu dapat diartikan sebagai memayungi yang berarti melindungi dari segala hal yang dapat mengganggu keamanan atau dari ketidaknyamanan akibat sesuatu.Sedangkan yang dipayungi adalah “hayuning bawono”, rahayuning jagad atau keselamatan dan kelestarian dunia seisinya.
Memayu hayuning bawono dapat diberi pengertian atau makna bahwa ajaran didalamnya tersirat adanya komitmen yang sangat kuat untuk menjaga, memelihara, atau menyelamatkan suatu kumpulan atau dusun beserta lingkungannya dan di lain pihak tergambar diperlukannya kekuatan yang besar.