Jenis-Jenis Cairan Infus dan Kegunaannya Untuk Medis
--
3. Dextrose
Selain dua jenis di atas, dextrose juga merupakan cairan kristaloid yang biasa diberikan kepada pasien. Berbeda dengan dua jenis sebelumnya, dextrose hanya mengandung gula. Cairan infus ini biasanya diberikan bersamaan dengan obat lainnya untuk meningkatkan kadar gula darah. Dextrose biasa diberikan kepada pasien yang menderita hipoglikemia atau gula darah rendah.
Baca juga: Contoh Format Surat Gugatan Cerai yang Baik dan Benar Sesuai dengan Aturan
Baca juga: Rekomendasi 5 Hotel Connecting Room di Palembang Lengkap Dengan Tarif Per Malam dan Fasilitasnya
Baca juga: Warna Dove Sama Dengan Warna Apa, Buat Kamu yang Suka Warna-warna Netral Ala Cewek Bumi Wajib Catat
Cairan infus ini juga bisa diberikan kepada orang yang mengalami hiperkalemia atau kondisi di mana kadar kalium yang ada di dalam tubuh lebih tinggi dari yang semestinya. Hanya saja Dextrose tidak bisa diberikan pada orang dengan kondisi medis tertentu. Sebab cairan infus ini bisa meningkatkan kadar gula darah dan menyebabkan penumpukan cairan di dalam paru-paru.
Cairan Infus Koloid
Selain cairan kristaloid, juga ada cairan infus koloid. Cairan ini mempunyai molekul yang lebih berat. Oleh karenanya molekul tersebut akan berada di dalam pembuluh darah dalam waktu yang cukup lama sebelum menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Koloid diberikan pada pasien dengan beberapa kondisi medis. Seperti pasien yang sakit kritis, pasien yang melakukan tindakan bedah, atau terapi ginjal baik memakai mesin dialisis atau tidak, serta pasien yang memerlukan transfusi darah.
Ada tiga macam cairan infus koloid. Yakni albumin, dextran, dan gelatin. Berikut penjelasan singkat ketidak jenis cairan infus koloid ini.
1. Albumin
Cairan infus albumin diberikan kepada pasien yang mengalami kehilangan banyak darah karena kecelakaan, atau pasien yang mengalami luka bakar parah, dan kondisi medis lainnya. Albumin juga bisa diberikan kepada pasien yang mempunyai kadar albumin rendah karena beberapa sebab. Seperti gagal ginjal, pankreatitis, melakukan tindakan pembedahan dan dialisis atau infeksi perut, operasi bypass jantung, dan gangguan pada ovarium yang diakibatkan oleh obat kesuburan.