Sunday 24th of November 2024
×

Pola Lantai Tari Bedhaya Ketawang, Begini Koreografinya Dengan 9 Penari Perempuan Dalam Keadaan Suci

Pola Lantai Tari Bedhaya Ketawang, Begini Koreografinya Dengan 9 Penari Perempuan Dalam Keadaan Suci

--

ASCOMAXX.com - Pada artikel kali ini kami akan memberikan ringkasan informasi tentang deskripsi gerakan Tari Bedhaya Ketawang lengkap dengan pola lantai atau koreografinya. Pasti kalian penasaran dengan jawabannya bukan. Untuk itu kami akan berikan ringkasan informasi selengkapnya berikut ini ya.

Tarian merupakan salah satu jenis kesenian yang menampilkan gerakan-gerakan indah dan cantik dari setiap anggota tubuhnya. Mulai dari tangan, kaki, bahu, jari, bahkan hingga lirikan mata.


Secara umum unsur utama dalam tari adalah gerakan. Inilah yang menjadi keunikan dalam seni tari, di mana gerakan yang dihasilkan menjadi produk utama yang bisa dinikmati oleh penonton. Tapi, tidak hanya gerak tubuh, terdapat beberapa unsur utama lain yang tak kalah penting.

Selain itu, dalam tari ini juga meliputi tata busana, tata rias, musik atau iringan tari, properti tari, dan panggung pertunjukan. Berbagai unsur ini saling mendukung satu dengan yang lain, sehingga menghasilkan suatu pertunjukan yang dapat dilihat secara utuh dan menyeluruh.

Baca juga: Link Baca Manga Dark Gathering Bahasa Indonesia Full Chapter, Kisah Keitaru yang Punya Kemampuan Menarik Roh

Baca juga: Wallpaper Setengah Layar Anime HD, Banyak Design Menarik!

Baca juga: Download Foto Uang di Tangan Estetik Dengan Ragam Filter Menariknya

Tari Bedhaya Ketawang ini menggambarkan hubungan asmara Kanjeng Ratu Kidul dengan raja Mataram. Semua itu diwujudkan dalam gerak tarinya. Kata-kata yang terkandung dalam tembang pengiring tarian ini menggambarkan curahan hati Kanjeng Ratu Kidul kepada sang raja. 

Sebagai tarian sakral, ada beberapa syarat yang harus di miliki setiap penarinya. Syarat yang paling utama, yaitu para penari harus seorang gadis suci dan tidak sedang haid. Jika sedang haid maka penari harus meminta ijin kepada Kanjeng Ratu Kidul lebih dahulu dengan melakukan caos dhahar di panggung sanga buwana, keraton Surakarta.

Hal ini di lakukan dengan berpuasa selama beberapa hari menjelang pertunjukan. Kesucian para penari sangat penting, karena konon katanya, saat latihan berlangsung, Kangjeng Ratu Kidul akan datang menghampiri para penari jika gerakannya masih salah.

Sumber:

UPDATE TERBARU