Pola Lantai Tari Bedhaya Ketawang, Begini Koreografinya Dengan 9 Penari Perempuan Dalam Keadaan Suci
--
Pertunjukan Tari Bedhaya Ketawang
Busana yang digunakan oleh para penari Bedhaya Ketawang adalah dodot ageng atau disebut juga basahan, yang biasanya digunakan oleh pengantin perempuan Jawa. Busana penari Bedhaya Ketawang sangat mirip dengan busana pengantin Jawa dan didominasi dengan warna hijau, menunjukkan bahwa Bedhaya Ketawang merupakan tarian yang menggambarkan kisah asmara Kanjeng Ratu Kidul dengan raja-raja Mataram.
Pada awalnya Bedhaya Ketawang dipertunjukkan selama dua setengah jam. Namun, sejak zaman Pakubuwana X diadakan pengurangan, hingga akhirnya menjadi berdurasi satu setengah jam.
Perangkat gamelan yang digunakan untuk membawakan gending ini terdiri dari lima jenis, yaitu kethuk, kenong, kendhang, gong, dan kemanak, yang sangat mendominasi keseluruhan irama gending.
Bedhaya Ketawang dibagi menjadi tiga adegan (babak). Di tengah-tengah tarian, laras (nada) gending berganti menjadi nada slendro selama dua kali, kemudian nada gending kembali lagi ke laras pelog hingga tarian berakhir.
Pada bagian pertama tarian diiringi dengan tembang Durma, selanjutnya berganti ke Retnamulya. Pada saat mengiringi jalannya penari masuk kembali ke Dalem Ageng Prabasuyasa, alat gamelan yang dimainkan ditambah dengan rebab, gender, gambang, dan suling.
Pola Lantai Tari Bedhaya
Bedhaya Ketawang mempunyai pola lantai gawang monitor mabur, gawang jejer wayang, gawang urut kacang, gawang kalajengking, gawang perang, dan gawang tiga-tiga.
Pola lantai dalam tarian tersebut juga dikenal dengan nama rakit lajur yang menggambarkan lima unsur dalam diri diri manusia, yaitu cahaya, rasa, sukma, nafsu, dan perilaku.
Baca juga: Cara Membuat Hiasan Telur Maulid yang Unik dan Menarik, Bisa Ikuti Langkah Berikut Ini!
Baca juga: Kerajinan Rumah dari Stik Es Krim yang Keren dan Menarik, Model Berikut Ini Bisa Jadi Inspirasi!
Baca juga: Tips Membuat Banner Rekreasi TK, Harus Perhatikan Poin Ini Supaya Menarik
Koreografi Tari Bedhaya Ketawang
Koreografi yang panjang dan kompleks, serta musik gamelan dan para sinden membutuhkan kekompakan permainan seniman yang perlu latihan secara teratur agar selaras satu sama lain.
Pagelaran pertunjukan besar seperti itu awalnya memang hanya ada di Keraton Surakarta dan Keraton Yogyakarta saja. Namun, pertunjukan tersebut mulai diadaptasi oleh pejabat tinggi di kadipaten seiring berjalannya waktu.
Demikianlah informasi mengenai deskripsi gerakan Tari Bedhaya Ketawang lengkap dengan pola lantai atau koreografinya. Sampaikan pendapatmu melalui kolom komnetar di bawah ini, ya! Jangan lupa untuk mengikuti terus website kami.