Perbedaan PSHW dan PSHT, 2 Perguruan Silat Terkemuka di Tanah Air yang Kerap Saling Berkompetisi
--
Pencak silat merupakan seni bela diri tradisional yang menjadi budaya di Indonesia. Sejarah mengungkapkan pencak silat pertama kali ditemukan di Provinsi Riau pada zaman Kerajaan Sriwijaya, yakni di abad ke-7.
Kata pencak silat berasal dari pencak yang berarti gerak dasar beladiri yang terikat dengan suatu peraturan dan silat yang memiliki arti sebagai gerak bela diri sempurna yang bersumber dari kerohanian.
Baca juga: Tutorial Gerakan Silat PSHT Lengkap Dengan Video dan Penjelasan Mudahnya
Baca juga: Macam-Macam Gerakan Silat PSHT Dengan Teknik Dasar Utamanya
Perbedaan PSHW dan PSHT
- Pendiri
PSHT: Didirikan oleh Ki Hajar Hardjo Oetomo pada tahun 1922 di Madiun.
PSHW: Didirikan oleh Raden Djimat Hendro Soewarno pada tahun 1966 di Madiun.
- Sabuk
Kedua perguruan silat ini memiliki warna seragam yang sama yaitu hitam. Namun, untuk sabuknya memiliki perbedaan.
PSHT: warga baru akan mengenakan sabuk berwarna putih atau kain mori. Sedangkan letak ikatannya ada di sebelah kiri.
PSHW: warga baru akan mengenakan sabuk berwarna kuning. Sedangkan letak ikatannya ada di sebelah kanan.
Baca juga: PSHT Singkatan dari Apa? Berikut Profil Organisasi Pencak Silat Populer Indonesia
Baca juga: Koleksi Tulisan PSHT Graffiti 3D, Bisa Bikin Jiwa Pencak Silatmu Membara!
Baca juga: Gambar Tulisan PSHT Graffiti, Penghias Tugu Simbol Pencak Silat!
- Pengesahan warga baru
PSHT: setiap siswa atau calon anggota baru akan menjalani latihan terlebih dahulu antara satu hingga dua tahun. Setelah itu siswa akan menjalani tes akhir untuk dinyatakan lolos atau tidak. Setelah dinyatakan lolos, siswa tersebut akan disahkan sebagai warga baru.
PSHW: setiap calon anggota baru terlebih dahulu disahkan sebagai warga PSHW, setelah itu baru mengikuti latihan. Secara prinsip, ilmu Setia Hati hanya boleh diketahui warganya. Untuk itu, sebelum menjadi warga belum bisa mempelajari ilmu-ilmu Setia Hati.