Rebo Wekasan Menurut Pandangan NU (Nahdlatul Ulama), Ternyata Ini Penjelasannya
--
ASCOMAXX.com – Tradisi yang masih melekat dalam kebudayaan masyarakat Jawa yaitu Rabu Wekasan atau Rebo Wekasan. Bagi kalian yang ingin mengetahui informasi selengkapnya silahkan simak artikel berikut ini hingga akhir.
Di kalangan masyarakat Jawa, Madura, Sunda dan yang lainnya. Rebo Wekasan mungkin bukanlah sesuatu yang asing. Hari yang biasa diisi dengan tradisi ritual yang dilaksanakan pada Rabu terakhir bulan Safar ini memiliki begitu banyak arti dan mitos.
Baca juga: Manfaat dan Fungsi Bale Daja Bali, Bangunan Tradisional Khas Bali yang Menambah Keindahan Rumah
Asal Usul Rabu Wekasan
Sesuai namanya, Rebo Wekasan atau yang sering disebut juga dengan Rebo Pungkasan adalah hari Rabu terakhir di bulan Safar pada Kalender Jawa. Hari ini dipercaya sebagai hari untuk berdoa menolak bala dan memohon kelimpahan hasil bumi.
Rabu Wekasan adalah hari di mana Nabi Muhammad SAW jatuh sakit selama 12 hari. Sehingga kepercayaan tradisi adat jawa yang bernama Rabu Wekasan ini juga dipercaya sebagai hari sial. Sehingga jika ada anak yang lahir di hari Rabu Wekasan, maka anak itu harus diruwat agar menghilangkan keburukannya.