Perbedaan NU (Nahdlatul Ulama) dan Muhammadiyah dalam Sholat: Mulai Sholat Subuh, Jumat, hingga Dzikir
--
ASCOMAXX.com - Pada artikel kali ini kami akan memberikan ringkasan informasi yang akan membahas mengenai perbedaan NU (Nahdlatul Ulama) dan Muhammadiyah dalam sholat. Untuk mengetahui informasi selengkapnya silahkan simak pembahasan berikut ini.
Sholat adalah salah satu ibadah yang sangat penting dalam agama Islam. Ibadah ini menjadi rutinitas harian umat Muslim yang dilakukan sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT. Meskipun tujuan utama sholat adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperkuat iman, ada beberapa perbedaan dalam tata cara sholat yang diterapkan oleh berbagai aliran dalam Islam, termasuk Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah di Indonesia.
Baca juga: Rebo Wekasan Menurut Pandangan NU (Nahdlatul Ulama), Ternyata Ini Penjelasannya
Baca juga: Not Lagu Yalal Wathon Pianika, Dilantunkan Pada Acara Besar Nahdlatul Ulama
NU didirikan pada tahun 1926 oleh Hadratusy Syaikh KH. Hasyim Asy'ari di Jombang, Jawa Timur. Pendirian NU sebagian besar merupakan tanggapan terhadap gerakan pembaruan Islam yang disebut dengan "aliran modernis" yang muncul pada awal abad ke-20. KH. Hasyim Asy'ari dan para ulama NU lainnya ingin mempertahankan tradisi-tradisi Islam yang telah ada selama berabad-abad, sambil juga memungkinkan pembaruan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam yang murni.
Muhammadiyah didirikan pada tahun 1912 oleh seorang ulama bernama KH. Ahmad Dahlan di Yogyakarta, Indonesia. Tujuan utama pendiriannya adalah untuk membawa pembaruan dalam agama Islam dan masyarakat Indonesia. Muhammadiyah berusaha untuk mengkombinasikan ajaran Islam dengan nilai-nilai kemajuan dan modernitas.
NU dan Muhammadiyah adalah dua organisasi besar dalam Islam yang memiliki pendekatan yang sedikit berbeda dalam hal ibadah, termasuk sholat.